Para penggemar Samurai dan Ninja pasti tak asing lagi dengan dengan penulis asal Jepang, Yoshikawa Eiji. Sebagai penulis novel fiksi sejarah, Yoshikawa Eiji telah melahirkan banyak karya bertemakan prajurit Jepang zaman feodal yang tak hanya menginspirasi, tetapi juga membantu pembaca untuk lebih memahami sejarah Jepang lewat pelbagai novelnya yang dikemas dengan apik. Berikut rekomendasi novel Yoshikawa Eiji yang tak kalah seru dari Taiko.
1. Taira no Masakado: Antara Darah, Cinta, dan Air Mata
Sesuai judulnya, novel ini bercerita mengenai kehidupan seorang samurai yang bernama Taira Masakado. Masakado semula menghabiskan masa kecilnya dengan tenang di daerah Bando. Namun, sepeninggal ayahnya, Masakado muda terlibat konflik terkait harta warisan dengan para pamannya yang keji.
Sifat Masakado yang naif dan lembut, membuat dirinya 'dipermainkan' oleh takdir serta dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok dengan berbagai kepentingan, hingga menyeret namanya serta membuatnya dianggap sebagai pengkhianat kekaisaran.
Pada novel ini, pembaca tak hanya disajikan pergolakan hidup seorang Masakado, tetapi juga kisah cintanya yang berakhir tragis dengan Kikyo, seorang gadis dari keluarga pengerajin baju zirah.
Arwah penuh dendam dari Taira no Masakado dipercaya masih menebar teror hingga saat ini. Ia sangat terkenal di Jepang sebagai salah satu dari Nihon no Sandai Onryou (Tiga Arwah Paling Pendendam di Jepang).
Menyadur japanesestation, tempat kepala Taira no Masakado dikuburkan (Taira no Masakado no Kubizuka) yang terletak di Chiyoda, Tokyo dianggap menyimpan kutukan dari Masakado bagi siapa saja yang berniat merusak makam tersebut.
Menariknya, di sekitar makam itu terdapat beberapa patung kodok. Kodok sendiri dalam bahasa Jepang disebut 'kaeru' yang berhomonim dengan kata 'pulang'. Kisah Masakado pernah diangkat dalam serial dorama, Densetsu no Onna Season 1.
Pada salah satu episode, diceritakan bahwa konon patung kodok tersebut mengisyaratkan bahwa Taira no Masakado selalu ingin pulang dan dimakamkan di tanah kelahirannya. Namun, kodok pada makan Taira no Masakado diartikan sebagai lambang sihir kodok, ilmu sihir yang diajarkan oleh Masakado kepada putrinya Takiyasha.
2. Shin Heike Monogatari
Sama seperti novel sebelumnya, Shin Heike Monogatari bercerita tentang kehidupan samurai klan Taira (Heike). Namun, kali ini mengisahkan kehidupan Taira Kiyomori dan ambisinya menjadi seorang penguasa melawan klan Minamoto (Genji).
Konflik pertarungan yang epik antara dua klan terbesar samurai pada masa itu membuat novel ini tak hanya seru, tetapi juga kaya akan kisah sejarah perebutan kekuasaan antara klan Taira (Heike) dengan klan Minamoto (Genji), pada abad pertengahan di Jepang. Kisah hidup Taira Kiyomori yang tersaji tak hanya sebatas pertumpahan darah, tetapi juga dihiasi drama dan kisah cinta.
3. Shinshu Tenma Kyo
Novel yang menceritakan perjuangan samurai klan Takeda demi memperoleh kembali kejayaan ini terbagi menjadi dua volume. Volume pertama berjudul "Shinshu Tenma Kyo: Kebangkitan Wibawa Klan Takeda". Sementara volume kedua berjudul "Shinshu Tenma Kyo: Penyusupan, Penyamaran, dan Taktik Perang".
Adapun inti ceritanya berfokus pada Pangeran Inamaru cucu dari Takeda Shingen yang termasyhur. Klan Takeda sendiri sebelumnya telah meredup namanya, akibat serangan dari pasukan sekutu Oda dan Tokugawa dalam memperebutkan kekuasaan. Pangeran Inamaru dibantu para abdinya yang setia demi kembali menegakkan panji-panji Takeda di tengah-tengah berbagai rintangan dan ancaman.
Tak sekedar menyajikan intrik, Yoshikawa Eiji juga berhasil mengisahkan kehidupan para samurai dalam novel ini, bukan hanya terkait kesetiaan tetapi juga kebanggaan.
4. Naruto Hicho: Catatan Naruto yang Hilang
Kisah dalam novel Naruto Hicho dilatarbelakangi oleh Putri Ochie, putri dari pemimpin klan ninja Kouga yang mengutus orang untuk mencari sang ayah, Kouga Yoami. Yoami sendiri telah menghilang tanpa kabar setelah dirinya berangkat melaksanakan tugas sebagai mata-mata dari keshogunan Tokugawa, demi menyelidiki kemungkinan pemberontakan di Negeri Awa.
Cerita berfokus pada petualangan Gennojo, samurai misterius yang akhirnya ditunjuk oleh keshogunan untuk mencari Yoami dan memastikan kebenaran mengenai rencana pemberontakan Negeri Awa. Ia dibantu oleh Mankichi si polisi desa serta seorang gadis pencopet ulung, Otsuna. Naruto Hicho yang menjadi judul novel ini berarti "catatan Naruto".
Catatan tersebut merupakan catatan yang dibuat oleh Yoami mengenai pelbagai rahasia Negeri Awa. Sementara itu, Naruto tampaknya merujuk pada nama selat yang memisahkan Pulau Awaji (Prefektur Hyogo) dengan Pulau Shikoku (Prefektur Tokushima). Negeri Awa sendiri merupakan sebutan kuno dari Prefektur Tokushima (Wikipedia).
Tak jauh berbeda dengan novel-novel sebelumnya, Naruto Hicho juga menyajikan bumbu romansa di samping saga yang seru. Kisah cinta segitiga antara Gennojo, Otsuna, dan Putri Ochie tidak sebatas sebagai pelengkap cerita tetapi juga turut menggugah emosi pembaca.
Kisah ninja Klan Kouga ini cukup panjang dan tersaji dalam tiga volume. Novel ini juga sempat diadaptasi dalam berbagai film dan serial TV. Serial TV terbarunya telah ditayangkan di NHK dengan judul Naruto Hichou (2018).
Itulah rekomendasi novel Yoshikawa Eiji. Sudah pernah baca sebelumnya?