Kontroversi Buku Matahari Mengelilingi Bumi

Hernawan | Thomas Utomo
Kontroversi Buku Matahari Mengelilingi Bumi
Matahari Mengelilingi Bumi (Dokumentasi pribadi/ Thomas Utomo)

Matahari Mengelilingi Bumi adalah buku kontroversial karya Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Buku terbitan Pustaka Al Furqon, Gresik, Jawa Timur ini dilabeli tagline: Sebuah Kepastian Alquran dan As Sunnah serta Bantahan terhadap Teori Bumi Mengelilingi Matahari.

Terang benderang, sesuai judul maupun tagline, buku ini mengusung sejumlah argumentasi berdasarkan ayat Alquran maupun hadis nabi (yang menurut penulis) membenarkan teori geosentris atau teori yang menyatakan bahwa Bumi menjadi pusat alam semesta dan Matahari berputar mengelilingi planet biru ini.

Sejumlah argumentasi (yang menurut penulis) membenarkan kesejatian bahwa Matahari mengelilingi Bumi adalah:

Pertama, Bumi tidak bergerak. Merujuk Alquran Surat Fathir ayat 41, dengan terjemahan, "Sesungguhnya Allah menahan langit dan Bumi supaya jangan bergeser dan sungguh jika keduanya akan bergeser, tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya, selain Allah." (halaman 115).

Sedangkan rujukan hadis, antara lain riwayat Ahmad dan Tirmidzi, "Tatkala Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan Bumi, maka Bumi itu bergerak, lalu Allah menciptakan gunung-gunung dan menancapkannya di atas Bumi, maka Bumi itu pun tenang." (halaman 129).

Kedua, dalil yang menunjukkan Matahari berputar mengelilingi Bumi, dari Alquran antara lain Surat Al Anbiya ayat 33, dengan terjemahan, "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya beredar di dalam garis edarnya." (halaman 132).

Dalil dari hadis, antara lain riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan An Nasa'i, "Sesungguhnya Matahari itu berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya, 'Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang.' Maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian dia berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud ... dan seterusnya." (halaman 135-135).

Ketiga, kesepakatan ulama (walaupun hanya sebagian), di antaranya Imam Abdul Qadir Al Baghdadi Al Isfirayini, dalam Al Farqu Bainal Firaq, "Ahlus Sunnah sepakat atas tetap dan tenangnya Bumi, dan bahwasanya Bumi itu hanya bergerak kalau terjadi sesuatu, misalnya gempa atau lainnya." (halaman 139).

Bagi saya sendiri selaku pembaca sekaligus berdasarkan hasil menelusuri referensi lain dari kalangan ulama Islam, dalil-dalil yang dipaparkan penulis buku ini benar adanya. Dalil-dalil tersebut kuat dan sahih. Hanya saja, penafsiran atau pemahaman penulis buku, kurang tepat. Sebab telah ada bukti nyata berupa penjelajahan ke luar angkasa yang membuktikan bahwa Bumilah yang mengelilingi Matahari. Bukan sebaliknya. Allahu a'lam bish shawab. Hanya Allah yang lebih tahu kesejatian fakta ini.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak