Nurani Rina merupakan judul buku kumpulan cerpen karya Dian Yasmina Fajri yang pernah diterbitkan oleh Gema Insani pada 2004 silam. Sudah sangat lama memang, tetapi cerpen-cerpen yang terangkum dalam buku ini masih menarik untuk dibaca di era saat ini.
Salah satu cerpen yang menurut saya bagus diresapi pesannya berjudul Mushalla di Atas Bukit. Mengisahkan tentang gadis bernama Fitri yang sedang berlibur ke sebuah desa untuk refreshing. Fitri tak sendiri, ia bersama dua orang temannya yakni Aini dan Tina.
Mereka bertiga memang telah merencanakan untuk mencari suasana lain dan keluar sebentar dari kesibukan sehari-hari dengan mengunjungi desa tempat kakek dan nenek Aini menetap. Sebuah desa yang lokasinya berdekatan dengan hutan, di mana masyarakat masih begitu akrab dengan hal-hal klenik, seperti memberi sesajen pada sebuah pohon besar.
Sebuah kejadian menegangkan dialami Fitri saat berada di hutan bersama kedua teman dan seorang bocah laki-laki bernama Alimin, warga setempat yang sudah hafal dengan suasana dan kondisi hutan tersebut. Saat mereka tengah berjalan-jalan di hutan itulah, Fitri tiba-tiba kehilangan jejak teman-temannya.
Fitri berusaha mencari-cari jalan pulang dengan mengingat-ingat jalan yang telah dilaluinya. Tapi ia tak kunjung menemukan jalan kembali. Tiba-tiba ia mendengar suara anak-anak melagukan syair untuk memulai tadarusan.
Fitri terus berjalan. Tak lama kemudian, di keremangan ia melihat orang berjalan berduyun-duyun menuju sebuah bangunan musala.
Orang-orang makin banyak berdatangan ke musala tersebut, mengenakan pakaian serba putih, sampai ke penutup kepalanya. Fitri akhirnya memutuskan untuk ikut masuk ke musala tersebut setelah terlebih dahulu berwudhu.
Di sana, Fitri disapa oleh seorang lelaki tua dengan wajahnya yang tampak bersinar. Anehnya, orangtua tersebut ternyata tahu bahwa Fitri sedang berlibur dan membolos kuliah dan juga meninggalkan tugas mengajar TPA sore hari. Singkat cerita, akhirnya Fitri berhasil ditemukan oleh dua warga desa tersebut. Fitri ditemukan tertidur di sebuah kebun.
Kisah Fitri yang mengalami kejadian berbau mistis saat berlibur di sebuah desa di tepi hutan itu meninggalkan pesan penting bagi pembaca, agar jangan memercayai hal-hal berbau klenik karena bisa menyebabkan kekufuran.
Cerpen lain yang layak disimak berjudul Nurani Rina. Mengisahkan seorang gadis remaja bernama Rina yang memiliki kemampuan bisa membaca hati atau pikiran orang lain.
Tak ayal, banyak teman-teman yang datang padanya, sebagian meminta pada Rina untuk menebak isi hatinya. Sebagian lagi meminta untuk membacakan isi hati orang yang sedang mereka incar.
Kisah Rina yang bisa membaca hati orang lain meninggalkan pesan berharga bagi pembaca, agar selalu hati-hati dalam menjaga ucapan. Jangan sampai kita mudah mengucapkan kata-kata yang menyakiti hati sesama.