Google merupakan perusahaan raksasa yang mendominasi dunia maya. Dengan berbagai produk dan layanan beraneka macam seperti Google Search, Google Chrome, sistem operasi Android, dan masih banyak lagi. Keberadaannya saat ini sangatlah membantu, karena membuat berbagai hal menjadi lebih mudah. Bahkan, hampir semua kemudahan yang ditawarkan oleh Google dapat kita nikmati dan kita rasakan secara gratis.
Namun, saat kamu menggunakan produk dan layanan Google yang secara cuma-cuma itu, tanpa sadar kamu sedang membayarnya dengan data pribadi. Karena data pribadimu itulah yang memberikan pemasukan bagi Google agar bisa lebih banyak membantu banyak orang. Bagaimana cara perusahaan raksasa ini mengetahui identitasmu dan melacak aktivitasmu?
Mari kita bayangkan! Disaat kamu menghidupkan smartphone barumu untuk pertama kalinya, disaat itulah Google mulai mengumpulkan data pribadimu. Kamu akan diminta untuk mendaftarkan Android milikmu dengan masuk ke akun Gmail yang akan menjadi gudang dari segala data pribadimu. Saat pertama kali mendaftar atau masuk ke akun Gmail, Google sudah bisa mengetahui semua identitasmu seperti nama lengkap, nomor telepon, dan lokasimu.
Ketika memiliki smartphone baru, pastinya kamu akan menyimpan berbagai nomor telepon keluarga dan juga teman-temanmu. Yang mana Google juga akan menawarkan untuk menyimpannya di akun Gmailmu. Apabila kamu menyetujui hal itu, maka semua kontak akan tersimpan di akun Gmail.
Jika kamu ingin mencari informasi mengenai dunia luar, maka kamu akan membuka Google Chrome dan mulai googling informasi yang ingin kamu ketahui. Dari sinilah Google juga bisa mengetahui riwayat pencarianmu. Entah kamu sedang membuka situs berita, tutorial, atau bahkan saat kamu membaca tulisan ini. Google juga mengetahuinya.
Ketika kamu ingin berkunjung ke lokasi temanmu yang jauh, maka kamu akan membuka Google Maps. Dengan ini juga, Google dapat melacak lokasimu serta rute yang akan kamu lalui tersebut. Bahkan disaat kamu ingin menambahkan beberapa aplikasi pada smartphone barumu, maka kamu akan diarahkan untuk mengunduhnya di Playstore. Saat itu jugalah Google akan tahu semua aplikasi apa yang sedang kamu unduh dan kamu gunakan.
Google akan terus mengidentifikasi dan menyimpan datamu melalui seluruh aktivitas yang kamu lakukan jika menggunakan layanan milik Google. Tentunya atas seizin kamu sebagai penggunanya, izin ini secara otomatis kamu berikan saat kamu menggunakan layanan Google. Mengapa bisa secara otomatis?
Karena dalam kebijakan privasinya, Google menyatakan, “Saat menggunakan layanan Google, Anda mempercayakan data kepada kami.” Meskipun mengambil banyak data, Google cukup transparan dengan menyediakan beberapa tools yang bisa menunjukkan apa saja yang Google ketahui tentang dirimu.
1. Google My Activity
Layanan ini bisa menunjukkan semua riwayat pencarianmu, termasuk riwayat yang telah kamu hapus dari browser. Lewat tools ini, kamu juga bisa mengontrol aktivitas apa saja yang bisa dimonitor oleh Google dan menghapus data yang tidak kamu kehendak untuk disimpan.
2. Google Adwords Profile
Salah satu tujuan Google merekam segala aktivitasmu adalah agar dapat memberi iklan yang spesifik ditargetkan untukmu. Lewat tools ini, kamu juga bisa mengontrol jenis iklan yang akan muncul selama kamu berselancar di dunia maya.
3. Timeline di Google Maps
Kita tahu jika Google telah merekam lokasi, rute, tanggal, jam hingga alat transportasi yang kamu gunakan. Dan tentu saja tools perekam lokasi ini bisa kamu matikan.
Selain ketiga tools tersebut, kamu juga bisa mengunduh semua data yang telah Google simpan melalui Google Takeout dan melihatnya secara offline. Ini merupakan kisah tentang Google sang raksasa dunia maya yang yang mengajak kamu untuk bermain dengan privasi, pilihan, dan kontrol terhadap data pribadimu. Sebagai salah satu pengguna layanan Google, seberapa pentingkah data privasi bagimu? Dan apakah kamu akan memilih untuk mengontrol datamu atau menukarnya dengan kemudahan yang ditawarkan?