Review Film Beetlejuice Beetlejuice: Visual dan Scoring Klasik yang Memikat

Ayu Nabila | Alexander Joy
Review Film Beetlejuice Beetlejuice: Visual dan Scoring Klasik yang Memikat
Beetlejuice Beetlejuice (IMDb)

Tim Burton diakui sebagai salah satu sutradara legendaris di Hollywood, terkenal dengan karya-karyanya yang unik baik dari segi cerita maupun estetika. 36 tahun yang lalu, Tim Burton merilis sebuah film yang menjadi tonggak penting dalam kariernya di Hollywood, yaitu Beetlejuice (1988).

Tak disangka, setelah puluhan tahun sejak perilisan Beetlejuice, Tim Burton akhirnya memutuskan untuk menggarap sekuelnya yang diberi judul Beetlejuice Beetlejuice.

Tiga aktor dari film pertama Beetlejuice kembali hadir di sekuelnya, diantaranya, Michael Keaton, yang memerankan Betelgeuse, bersama Winona Ryder dan Catherine O’Hara, akan mengulangi peran mereka.

Selain mereka, film ini juga menampilkan sejumlah aktor baru yang bergabung dalam proyek ini, termasuk Jenna Ortega, Justin Theroux, Monica Bellucci, dan Willem Dafoe.

Berlatar 36 tahun setelah peristiwa di film sebelumnya, Beetlejuice Beetlejuice kini mengisahkan keluarga Deetz yang harus kembali ke rumah mereka di Winter River setelah kematian kepala keluarga, Charles Deetz.

Sebab kembali ke rumah tersebut, Lydia Deetz harus menghadapi kembali trauma masa lalunya, yaitu Betelgeuse. Ditambah lagi, anak Lydia, Astrid Deetz, justru terjebak dalam masalah yang berkaitan dengan alam baka.

Salah satu alasan Beetlejuice Beetlejuice otomatis membuat kamu bernostalgia adalah karena sutradara Tim Burton tetap mempertahankan estetika visual dan scoring dari film pertamanya ke dalam sekuelnya.

Tak hanya itu, bahkan gaya pembukaan film ini bisa dibilang hampir identik dengan pembukaan film pertamanya. Jadi, jangan heran jika bagi mereka yang belum pernah menonton film pertamanya, efek visual di Beetlejuice Beetlejuice terasa jadul, karena itulah identitas visual khas dari seri film Beetlejuice.

Meskipun terlihat aneh di era modern ini, efek visual Beetlejuice Beetlejuice benar-benar mendukung keabsurdan filmnya, memberikan nuansa yang unik dan khas yang membuat film ini tetap setia pada identitas aslinya. Namun di luar hal tersebut, sutradara Tim Burton dan timnya jelas sangat serius dalam merancang desain produksi film ini.

Mereka memperhatikan setiap detail, mulai dari pembangunan set alam baka hingga kostum dan make-up yang digunakan oleh para aktor. Burton sama sekali tidak bergantung pada CGI untuk menampilkan karakter-karakter alam baka dengan penampilan yang aneh-aneh.

Seperti pada film pertamanya, musik untuk Beetlejuice Beetlejuice kembali digarap oleh Danny Elfman. Elfman sekali lagi berhasil menghadirkan musik dan scoring yang berkesan sepanjang film ini, termasuk beberapa musik ikonis dari film pertama yang membuatnya begitu dikenang.

Selain itu, sutradara Tim Burton sekali lagi berhasil mengeksekusi adegan musikal pada akhir film ini dengan pemilihan lagu yang tepat, serta menampilkan para aktor yang harus menari di momen tersebut.

Setelah membaca review film Beetlejuice Beetlejuice, apakah kamu merasa tertarik untuk menonton film fantasi komedi yang satu ini? 

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak