Remember, film asal Korea garapan penulis skenario dan sutradara, Lee Il Hyung. Film ini mengusung genre aksi, thriller, sejarah dengan Lee Sung Min dan Nam Joo Hyuk sebagai pemeran utama.
Remember bercerita tentang kisah seorang pasien Alzheimer berusia 80-an bernama Pil-joo (Lee Sung-min). Meski sepuh dan memiliki daya ingat yang buruk pula, Pil-joo masih aktif bekerja sebagai kru di sebuah restoran.
Sampai kemudian, setelah istrinya tiada, Pil-joo memutuskan mengejar kembali tujuan yang sempat ia kesampingkan demi menghidupi anak dan istrinya.
Kini, tanggung jawabnya sudah usai, anak-anaknya telah mandiri, istrinya pun telah tiada, tibalah ia mengejar tujuan hidupnya yakni membalaskan dendam atas kematian seluruh anggota keluarganya sebab kekejaman antek-antek Jepang.
Dengan mengelabuhi, seorang pemuda lugu (Nam Joo Hyuk), Pil-joo memulai aksi balas dendam sebelum Alzheimer yang ia derita menelan semua ingatannya.
Ulasan Film Remember
Film yang cukup menarik sebab memiliki karakter utama yang cukup unik. Bayangkan, film aksi balas dendam mana yang tokoh utamanya, aki-aki usia 80-an?
Bahkan pengidap Alzheimer pula, gimana coba? Gak bisa dipungkiri sih kalau karakter Pil-joo inilah yang membuat saya terus penasaran dan antusias mengikuti ceritanya secara utuh.
Nah, berhubung tokoh protagonis kita kali ini lansia yang mengidap Alzheimer pula, saya tekankan buat kamu untuk tidak terlalu berharap banyak akan adanya aksi bertarung, drifting atau baku tembak yang bombastis di film ini. Karena adegan aksi dalam film ini amat sangat menyesuaikan kondisi karakter protagonisnya, ya!
Meski demikian, film ini gak ingkar soal genrenya, aksi tipis-tipis ada, adegan pembunuhan juga ada, bagaimana pun di balik tubuh tua rentahnya, ada dendam membara seumur hidup, ada strategi balas dendam yang disiapkan sedari muda, juga ada sisa kemampuan menembak sebab pernah menjadi tentara, semua itu cukup menyumbang kekuatan untuk tokoh protagonis kita membalaskan dendamnya.
Mungkin yang agak mengganggu adalah perwatakan beberapa katakter lainnya. Tampaknya, penulis kita cukup kelimpungan untuk meramu karakter yang lain.
Mengingat karakter protagonis yang begitu adanya, penulis mungkin merasa perlu melemahkan karakter lain, terkhusus karakter antagonis agar skenario balas dendam si karakter protagonis dapat dilakukan.
Namun, sayang perwatakan yang dipilih, malah terlalu lemah membuat karakter yang lain dalam hal ini polisi, tentara, aparat hukum dan para antagonisnya tampak konyol, nyaris tak memberi perlawanan berarti.
Secara keseluruhan film ini menarik dengan karakteristik karakter utama yang akan membuatmu penasaran dan antusias menyimak kisahnya sampai akhir!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS