Mungkin benar, Adam diciptakan untuk Hawa bukan Aisyah. Satu penggal kalimat ini cukup untuk menyayat hati pembaca hingga berdarah. Setelah membuat pembaca baper si penulis justru main tarik ulur.
Kalau kamu suka hal-hal berbau kuliner, mukbang, hingga bahas resep, buku satu ini wajib buat di baca. Berlatarkan Belanda-Indonesia, novel satu ini juga mengusung nilai-nilai Jawa di dalamnya. Dijamin gak bakal bosen deh!
Identitas Buku
- Judul: Adam & Aisyah
- Penulis: LA, FJ & FN
- Penerbit: Loveable
- Tahun Terbit: 2020
- Jumlah Halaman: 256 halaman
Novel karya LA, FJ & FN ini menghadirkan kisah cinta yang sarat makna, penuh dinamika emosi, dan nilai-nilai spiritual yang mendalam. Cerita Adam dan Aisyah tidak hanya sekadar romansa, tetapi juga tentang pengorbanan, restu orang tua, hingga takdir yang tak bisa dihindari.
Pertemuan Singkat dan Rindu yang Tak Selesai
Adam, seorang pria sederhana sebagai koki di sebuah restoran. Tatap matanya lekat memandangi sosok gadis yang ia lihat di Groningen. Ia jatuh hati pada Aisyah, wanita berparas teduh yang ia lihat setiap waktu duha.
Aisyah tidak hanya cantik, tetapi tutur katanya yang lembut dan pengetahuan agamanya membuat Adam semakin ingin mendekat kepada Rabb-nya. Dalam diam, keduanya saling mengagumi, merangkai perasaan yang tumbuh tanpa pernah diungkap secara langsung.
Namun perjalanan cinta mereka tidak mudah. Restu orang tua menjadi tembok yang mematahkan harapan Adam. Perbedaan latar belakang pendidikan dan kedalaman ilmu agama yang dimiliki Aisyah membuat hubungan mereka terhenti. Adam memilih pergi, menghilang dari kehidupan Aisyah untuk memulai lembaran baru dengan mengurus restoran keluarganya, Yu Karomah.
Adam, Aisyah, dan Detak Cinta yang Tertinggal
Dalam usahanya untuk move on, Adam terus mengembangkan restoran keluarganya dengan berbagai cara. Ia bahkan menjadikan Gudeg Syadam (Gudeg Aisyah dan Adam) sebagai menu andalan ketika mengikuti kompetisi memasak.
Takdir mempertemukan mereka kembali dengan cara yang tak terduga. Di panggung kompetisi, mata Adam terpaku pada salah satu juri yang hadir sebagai food reviewer—Aisyah. Namun pertemuan itu bukanlah sebuah kisah manis. Tatapan tajam Aisyah penuh kekecewaan, seolah memuntahkan luka masa lalu. Komentar pedas Aisyah terhadap masakan Adam membuat restoran Adam kehilangan reputasi hingga akhirnya mengalami kebangkrutan.
Di tengah kejatuhan Adam, hadir sosok Rianti, perempuan yang menjadi penyemangat sekaligus pengingat bahwa cinta bisa datang di waktu yang tak terduga. Rianti pun berjuang memantaskan diri untuk Adam. Namun cobaan kembali datang. Om Har, ayah Rianti yang dipercaya Adam, justru menghilang membawa kabur uang restoran. Tak lama kemudian, kabar mengejutkan datang: Om Har meninggal akibat serangan jantung.
Ketika Cinta Datang Terlambat
Adam mencoba bangkit, tapi luka lama kembali terbuka saat mendengar kabar Aisyah akan segera menikah dengan Hafiz, lelaki pilihan ayahnya. Adam akhirnya harus menelan pahitnya kenyataan—mungkin ia memang tidak diciptakan untuk bersama Aisyah.
Namun takdir berkata lain. Saat Adam perlahan belajar mengikhlaskan Aisyah, musibah menimpa wanita itu. Kecelakaan tragis merenggut nyawa Aisyah, tetapi sebelum pergi, Aisyah mendonorkan jantungnya untuk Rianti. Detak jantung Aisyah kini hidup di dalam tubuh Rianti, membuat bagian dirinya tetap bersama Adam meski raganya telah tiada.
Novel “Adam & Aisyah” ini bukan hanya tentang patah hati, tapi juga mengajarkan makna ikhlas, cinta yang memuliakan, serta cara menghadapi ujian hidup dengan ketabahan. Alur ceritanya yang emosional dipadu dengan plot twist menjadikan kisah ini sulit dilupakan.
Penulis Lana Azim berhasil meramu konflik batin dan romansa dengan nuansa spiritual yang kental, belum lagi kolaborasinya dengan dia penulis lain FJ dan FN menyempurnakan eksekusi cerita yang membuat pembaca ikut hanyut dalam setiap adegan.