Setiap orang membutuhkan canda. Agar hidup yang dijalaninya tidak kaku, tegang dan monoton. Canda juga dibutuhkan sebagai pelepas lelah atau hiburan yang dapat membuat jiwa lebih bergairah menjalani hidup.
Namun, canda juga ada batasan dan tata caranya. Tidak boleh bercanda berlebihan apalagi sampai membuat orang lain merasa terluka atau tersinggung karenanya. Canda yang tidak diperkenankan misalnya mengolok-olok fisik orang.
Bisa kita simpulkan canda itu bisa mendatangkan manfaat sekaligus mudarat. Dalam buku ‘Pemuda dan Canda’ karya ‘Aadil bin Muhammad Al ‘Abdul ‘Aali dipaparkan dampak positif dan negatif canda. Berikut uraiannya:
Setidaknya ada dua dampak positif dari canda. Pertama, untuk menyenangkan teman-teman dan menunjukkan rasa kasih sayang kepada mereka. Hal ini bisa terwujud dengan mengucapkan kata-kata yang baik dan memperlihatkan sikap yang sopan kepada mereka. Namun canda yang dimaksud di sini sifatnya sedang-sedang saja, tidak sampai melampaui batas. Kedua, untuk menghilangkan rasa takut, marah, dan kesedihan.
Selanjutnya perihal dampak negatif yang disebabkan dari canda. Antara lain dapat mematikan hati dan bisa melunturkan wibawa sehingga membuatnya diremehkan orang. Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah kamu banyak tertawa, karena banyak tertawa itu mematikan hati (kalbu)” (hlm. 20).
Dalam buku terbitan Gema Insani ini juga diungkap tentang hukum canda. Menurut Ibnu Abbas Ra. bercanda dengan sesuatu yang baik adalah mubah (dibolehkan). Rasulullah Saw. pun sesekali juga bercanda, tetapi beliau tidak pernah berkata kecuali yang benar.
Kesimpulannya, hukum canda adalah sunnah dan dianjurkan karena di dalam canda ada unsur menghibur hati dan membuat suasana menjadi hangat. Cuma disyaratkan agar ketika bercanda hendaknya dihindari perbuatan qadzaf (maki-makian) dan ghibah (menggunjing/ memfitnah), serta tidak berlebihan sehingga tidak sampai menghilangkan rasa malu dan tidak mengurangi wibawa (hlm. 23).
Buku ini sangat penting dibaca oleh siapa saja. Sebagai penambah wawasan yang sangat bermanfaat bagi kita. Sekaligus sebagai pengingat, agar ketika bercanda harus tetap mengedepankan etika dan tidak berlebih-lebihan. Semoga ulasan ini bermanfaat.
Baca Juga
-
Menjalani Hidup dengan Tenang dalam Buku Hujan Bahagia
-
Menciptakan Kehidupan yang Harmonis dalam Buku Komunikasi Bebas Konflik
-
Sebuah Upaya Menghindari Penyakit: Buku 'Jagalah Sehatmu Sebelum Sakitmu'
-
Ulasan Buku Hampa, Upaya Mencari Jalan Keluar dari Ujian Hidup
-
Mengurai Makna Rezeki dalam Buku Rezekimu Sudah Dijamin
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Ulasan Buku Rahasia Sang Waktu, Investasikan Waktu untuk Kehidupan Bermakna
-
Ulasan Buku Bad Habits, Kebiasaan Buruk Gen Z yang sering Dinormalisasi
-
Ulasan Buku 'Hati-hati Yaaa,' Kumpulan Cerita yang Meningkatkan Kewaspadaan
-
Ulasan Novel Betting on You: Sebuah Taruhan yang Menjadi Hubungan Romantis
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Ulasan Buku Rahasia Sang Waktu, Investasikan Waktu untuk Kehidupan Bermakna
-
Ulasan Novel Aroma Karsa, Menjelajahi Isi Dunia Melalui Aroma
-
Ulasan Novel Sagaras: Petualangan Ali dalam Melawan Ksatria Sagaras
-
Review I'm Not a Robot: Saat Captcha Bikin Kita Ragu, Aku Manusia atau Bot?
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!
-
4 Inspirasi Clean Outfit ala Hwang In-youp, Gaya Makin Keren Tanpa Ribet!