'Memberi Jarak pada Cinta dan Kehilangan-Kehilangan yang Baik' adalah sebuah buku non-fiksi karya Falafu. Saat membaca judulnya, saya mengira ini adalah sebuah kumpulan puisi. Tapi ternyata buku ini adalah kumpulan prosa panjang tentang ungkapan hati penulis saat memaknai sebuah kehilangan.
Ada dua jenis kehilangan yang memuat porsi pembahasan yang banyak dalam buku ini, yakni saat penulis kehilangan karena sedang berduka, dan kehilangan saat sedang patah hati.
Meskipun sebagian besarnya bercerita tentang gagasan-gagasan yang timbul di pikiran penulis berdasarkan pengalaman pribadinya, tapi apa yang diungkapkan terasa relate juga dengan apa yang saya alami. Barangkali juga bagi banyak pembaca di luar sana.
Salah satu bagian yang terasa menyentuh saat penulis mengungkapkan tentang perasaan duka yang ia alami saat kematian ibunya.
"Saat ibuku pergi untuk selamanya, aku baru menyadari bahwa sungguhlah sia-sia hidup tanpa melakukan sesuatu yang baik bagi dirimu sendiri"
(hal. 47)
Meskipun tenggelam dalam kesedihan, tapi penulis mampu menghadirkan perspektif baru dalam menghadapi perasaannya. Terkait hal ini, setiap kali ia menangis, ia akan bertanya pada dirinya sendiri, "Akan jadi apa aku setelah tangis ini berhenti?"
Pertanyaan tersebut memang patut untuk kita tanyakan setiap kali mengalami momen menyesakkan dalam hidup. Sebab apabila memandang sebuah peristiwa dengan lebih jeli, pada dasarnya semua itu adalah momen untuk bertumbuh.
Bukankah sebuah rasa sakit dalam hidup yang berhasil dilewati justru membuat kita lebih imun terhadapnya di kemudian hari?
Barangkali itulah yang dimaksud menghadapi kehilangan-kehilangan yang baik sebagaimana judul dari buku ini. Kehilangan pada dasarnya adalah sebuah proses untuk memberi jarak pada cinta.
Selain banyak membahas tentang kehilangan dengan sudut pandang yang lebih positif, buku ini juga terasa cukup hangat dengan gaya penuturan penulis yang terasa puitis.
Secara umum, Falafu tidak hanya berhasil membuat buku yang menyentuh dari sisi kontennya, tapi juga sangat memanjakan perasaan lewat kalimat-kalimatnya yang begitu indah.
Jadi, bagi kamu yang saat ini sedang merasa kehilangan dan patah hati, Memberi Jarak pada Cinta dan Kehilangan-Kehilangan yang Baik adalah salah satu rekomendasi buku yang bisa menjadi bacaan yang menenangkan!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
Resep Bahagia dari Buku 'Chicken Soup for the Soul: Menemukan Kebahagiaan'
-
Ulasan Buku Skeptic Tank: Curahan Hati Pemuda Skeptis
-
Ulasan Buku Habis Galau Terbitlah Move On, Menemukan Solusi dari Masalah
-
Ulasan Buku Into The Dip: Ingin Berhenti? Nanti Dulu
-
Hal-Hal yang Harus Dimiliki Pendakwah dalam Buku Menjadi Dai yang Dicinta
Ulasan
-
Ulasan Novel Beside You: Takdir sebagai Pemeran Pengganti
-
Mercusuar Cafe & Resto: Pesona Kastil Iblis Cocok untuk Pencinta Gotik!
-
Reality Show Paling Gila, Adu Nyawa Demi Rating dalam Film The Running Man
-
Lafayette Coffee & Eatery: Nongkrong Cantik ala Princess Dubai di Malang!
-
Sabtu Bersama Bapak: Novel yang Menggugah dan Penuh Perenungan
Terkini
-
Jangan Lewatkan! The Conjuring: Last Rites Tayang di HBO Max 21 November
-
Ada Tom Holland dan Anne Hathaway, Intip Preview Terbaru Film The Odyssey
-
Jadi Single Mom, Erika Carlina Bakal Terima Masukan soal Cara Asuh Baby Andrew
-
Daftar 3 Pemenang FIFA Puskas Award Paling Underrated, Rizky Ridho Bisa Jadi Selanjutnya!
-
Rutin Cek Darah, Sarwendah Akui Pernah Temukan Hasil yang Janggal