Awas! Ini 4 Risiko Menggoreng dengan Minyak Jelantah bagi Kesehatan

Tri Apriyani | Hayuning Ratri
Awas! Ini 4 Risiko Menggoreng dengan Minyak Jelantah bagi Kesehatan
Ilustrasi menggoreng (Unsplash/ Daria Nepriakhina)

Makanan yang digoreng telah menjadi salah satu jenis makanan favorit bagi orang Indonesia. Perlu dicatat, penggunaan minyak goreng dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuhmu. Pastikan minyak goreng yang dipakai sering diganti dengan yang baru dan bukan minyak jelantah ya. Hal ini dikarenakan minyak jelantah dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan.

Berikut ini beberapa risiko yang mengintai kesehatan tubuh jika terlalu sering mengonsumsi masakan dengan minyak jelantah, mengutip dari Hellosehat.

1. Rentan terkena infeksi bakteri

Minyak yang telah dipakai berulang kali menjadi tempat yang mendukung bagi perkembangbiakan berbagai jenis bakteri. Misalnya bakteri Clostridium botulinum, bakteri penyebab penyakit botulisme. Bakteri-bakteri itu akan memakan partikel dan remah-remah sisa gorengan yang ada di minyak. Oleh sebab itu, menggoreng dengan minyak jelantah berisiko mengalami infeksi bakteri.

2. Rentan terserang kanker

Minyak jelantah menjadi sumber radikal bebas. Radikal bebas tersebut dapat terserap ke dalam makanan yang digoreng, lalu masuk ke dalam tubuh saat dimakan. Zat tersebut berisiko menyerang sel-sel dalam tubuh dan bersifat karsinogen penyebab kanker.

Semakin sering seseorang mengonsumsi makanan yang digoreng dengan minyak jelantah, maka semakin banyak pula radikal bebas yang terdapat di dalam tubuh dan berisiko mengakibatkan mutasi gen.

3. Berisiko terkena penyakit degeneratif

Berdasarkan penelitian oleh para ahli dari University of the Basque Country di Spanyol, dalam minyak jelantah terdapat senyawa organik aldehid. Senyawa tersebut dapat berubah menjadi zat karsinogen dalam tubuh manusia. Lebih lanjut, aldehid dapat merangsang penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, Alzheimer, dan Parkinson.

4. Berat badan berlebih

Minyak jelantah mengandung kadar kalori dan lemak trans yang tinggi. Hasil penelitian dalam jurnal Food Chemistry (2016), minyak zaitun yang bebas lemak trans pun setelah digunakan menggoreng berulang kali akan menghasilkan lemak trans.

Kadar kalori dan lemak trans yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang mempunyai berat badan berlebih, bahkan hingga obesitas. Obesitas sendiri dapat mengakibatkan beragam komplikasi serius, contohnya penyakit diabetes dan penyakit jantung.

Nah, itulah keempat risiko yang mengintai kesehatan tubuhmu jika sering mengonsumsi makanan yang digoreng dari minyak jelantah. Jangan malas untuk mengganti minyak goreng secara rutin jika sudah digunakan berkali-kali ya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak