Lucid Dream: Kemampuan Untuk Mengendalikan Mimpi, Berbahayakah?

Tri Apriyani | hestika yustisia
Lucid Dream: Kemampuan Untuk Mengendalikan Mimpi, Berbahayakah?
Ilustrasi orang tidur (Unsplash/Kinga Cichewicz)

Pernahkah kalian bermimpi kemudian kalian dapat mengendalikannya? Atau pernahkah kalian bermimpi dan sadar bahwa kalian sedang berada dalam mimpi? Mungkin beberapa orang merasakan ketakutan karena bisa melakukan hal tersebut. Beberapa diantaranya mungkin juga ingin dapat melakukan hal tersebut.

Pengertian Lucid Dream

Lucid dream merupakan sebuah fenomena dimana kita mampu mengendalikan mimpi ataupun fenomena dimana kita sadar jika kita sedang berada dimimpi.

Biasanya orang-orang dengan kemampuan tersebut dapat memutuskan untuk melanjutkan mimpi mereka atau tidak. Atau juga mereka dapat bertindak semau mereka dalam mimpi mereka. Orang tersebut sadar bahwa apa yang dialaminya tersebut merupakan sebuah mimpi.

Fakta Tentang Lucid Dream

Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk mengalami lucid dream. Melalui jurnal milik Raphael Vallat dan Perrine Marie Ruby, diketahui bahwa sekitar 50% individu pernah mengalami lucid dream setidaknya sekali seumur hidup mereka, dan hanya 11% individu yang pernah mengalaminya lucid dream sebanyak dua kali atau lebih dalam sebulan.

Bagaimana Lucid Dream Bekerja?

Menyadur dari Sleep Foundation, peneliti mengungkapkan bahwa lucid dream berkaitan dengan kinerja korteks prefrontal otak yang tinggi. Diketahui dari Alodokter, korteks prefrontal merupakan salah satu bagian otak yang mampu merencanakan, membuat, memecahkan, mengontrol, mengingat, dan menimbang sebuah kejadian. Oleh sebab itu, mereka yang mengalami lucid dream dapat membedakan antara mimpi dan kehidupan nyata.

Berbahayakah Jika Kita Mengalami Lucid Dream?

Melalui laman Healthline, diketahui bahwa lucid dream umumnya dianggap aman.

Sebuah penelitian pada tahun 2009 mengungkapkan bahwa lucid dream merupakan bagian dari siklus tidur, yang disebut pula dengan hybrid sleep-wake. Lucid dream terjadi pada tahap akhir siklus tidur selama Rapid Eye Movement (REM) atau 90 menit setelah kamu tertidur.

Masih dari sumber yang sama, Healthline, diketahui bahwa efek negatif ketika seseorang mengalami lucid dream, yaitu:

  • Memiliki kualitas tidur yang buruk, mengakibatkan kelelahan, dan mudah marah
  • Mengalami kebingungan
  • Disosiasi
  • Psikosis subklinis
  • Kesulitan membedakan antara mimpi dan kenyataan

Manfaat Mengalami Lucid Dream

Walaupun terdapat kekurangan ketika seseorang mengalami lucid dream namun, terdapat pula beberapa manfaat yang didapatkan ketika mengalami lucid dream. Melalui survey yang dilakukan oleh International Dream Research (Healthline, 2021), lucid dream memiliki manfaat yaitu:

  • Problem solving
  • Mengontrol mimpi buruk
  • Pertumbuhan spiritual dan inner work
  • Cosmic adventuring
  • Penyembuhan emosi, mental, dan fisik

Ketika mengalami lucid dream biasanya kita dapat mengontrol mimpi kita maka, hal ini dapat membantu kita dalam mengontrol mimpi buruk. Kita dapat memutuskan bagaimana kelanjutan dari mimpi kita, apakah kita ingin melihat keburukan atau keindahan dalam mimpi kita.

Peneliti di Institute for Consciousness and Dream Research juga mengungkapkan bahwa Lucid Dream Therapy (LTD) yang diberikan kepada penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) tidak berpengaruh terhadap mimpi buruk mereka namun, terapi ini dapat mengurangi kecemasan serta depresi mereka.

Bagaimana Agar Kita Bisa Mengalami Lucid Dream?

Beberapa orang mungkin tidak membutuhkan teknik-teknik ini karena secara spontan mereka bisa mengalami lucid dream. Namun, bagi mereka yang tidak bisa mengalami lucid dream dan ingin merasakannya maka, kalian bisa menggunakan beberapa teknik ini.

Menyadur dari Medical News Today, terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan agar dapat mengalami lucid dream. Melalui studi yang dilakukan Dr.Aspy bersama dengan temannya, mereka menggunakan tiga teknik.

Yang pertama yaitu reality testing. Reality testing bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri. Teknik ini mengharuskan kalian untuk selalu memastikan apakah yang kalian lakukan adalah hal yang nyata atau hanyalah sebuah mimpi. Ketika kalian sering melakukannya di dunia nyata maka, hal tersebut akan terbawa ke dalam mimpi kalian.

Yang kedua yaitu reality check. Jika dalam kehidupan nyata, jika kita membaca sebuah teks secara berulang, teks itu akan tetap sama isinya. Namun, dalam mimpi, teks itu akan berubah. Untuk teknik reality check, dilakukan dengan membaca sebaris teks secara berulang, yang dilakukan sepanjang hari. Hal ini memungkinkan kalian untuk mampu mengalami lucid dream.

Yang terakhir yaitu waking back to bed. Kalian perlu untuk bangun dari tidur setelah tidur selama 5-6 jam. Kalian bisa menggunakan alarm untuk mengaturnya. Setelah terbangun, kalian perlu untuk tetap terjaga selama beberapa saat kemudian kalian dapat kembali melanjutkan tidur.

Selain ketiga teknik diatas terdapat pula teknik induksi mnemonic. Dengan menggunakan teknik induksi mnemonic kalian harus berucap berulang kali bahwa kalian akan menyadari bahwa kalian sedang bermimpi, ‘malam ini, saya akan menyadari bahwa saya sedang bermimpi’, setiap sebelum tidur. Hal ini bertujuan untuk mengatur atau memprogram diri sendiri agar dapat mengalami lucid dream.

Setelah membaca penjelasan di atas, bagaimana? Apakah kalian pernah mengalaminya? Apakah kalian tertarik untuk mempraktekkannya?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak