Musim hujan dan banjir menyebabkan bakteri lebih cepat tersebar, salah satunya adalah bakteri Leptospira yang menjadi pemicu munculnya penyakit Leptospirosis. Penyebaran bakteri ini melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi, menyebar melalui air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri Leptospira.
Bakteri ini dapat menginfeksi manusia yang melakukan kontak langsung dengan hewan ternak atau air serta tanah yang telah terkontaminasi bakteri Leptospira. Yuk, mengenal lebih jauh penyakit Leptospirosis dilansir dari Alodokter.
1. Sekilas tentang Leptospirosis
Leptospirosis merupakan penyakit yang dibawa oleh bakteri Leptospira yang umumnya akan menginfeksi hewan seperti anjing, babi, kuda, sapi, tikus dan lain sebagainya.
Bakteri Leptospira akan masuk ke dalam tubuh hewan dan hidup di ginjal hewan tersebut tanpa menimbulkan gejala apapun. Karena hidup di ginjal, bakteri ini akan keluar bersama urin dari hewan yang telah terinfeksi.
Gejala awal yang dialami oleh orang yang terinfeksi bakteri Leptospira sama dengan gejala yang dialami oleh penderita flu atau demam berdarah seperti demam tinggi dan menggigil, sakit kepala, gangguan pencernaan, mata merah, nyeri otot terutama pada betis dan punggung bawah, sakit perut hingga mincul bintik-bintik merah pada kulit yang tidak hilang saat ditekan.
Pada minggu kedua, penderita Leptospirosis akan mulai merasakan keluhan pada organ tubuh yang terinfeksi. Gejala dan tandanya antara lain demam, penyakit kuning, sulit buang air kecil, pembengkakan pada tangan dan kaki, perdarahan, nyeri dada, sesak napas, jantung berdebar-debar, lemas dan keringat dingin serta sakit kepala dan leher kaku.
3. Cara penularan pada manusia
Penularan bakteri Leptospira kepada manusia umumnya terjadi karena adanya kontak langsung antara kulit dengan urine hewan terinfeksi bakteri Leptospira, kontak antara kulit dengan air dan tanah yang terkontaminasi urine hewan terinfeksi bakteri Leptospira.
Selain itu, mengonsumsi makanan yang terkontaminasi urine hewan terinfeksi bakteri tersebut juga menjadi cara penularan. Bakteri Leptospira dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, melalui mata, hidung, mulut, serta saluran pencernaan. Selain itu, bakteri ini juga dapat menular antar manusia melalui ASI atau hubungan seksual.
4. Cara pencegahan Leptospirosis
Untuk melakukan pencegahan penularan penyakit Leptospirosis, dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain mengenakan pakaian pelindung, menutup luka dengan plester tahan air, menghindari kontak langsung dengan air yang terkontaminasi, mengonsumsi air minum yang sudah terjamin kebersihannya.
Selain itu, juga perlu untuk menjaga kebersihan dengan mencuci tangan setiap sebelum makan dan setelah melakukan kontak dengan hewan, menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan vaksinasi hewan peliharaan atau ternak.