Sekiranya kusambut kedatanganmu pada satu musim hujan yang pekat,
yang kita tidak ingat saat menit-menit menakutkan itu terjadi.
Kau seharusnya bertahan,
tetapi telah kau bebaskan segala yang tidak selayaknya lepas.
Sekiranya kutangkap sepimu lebih cepat dari waktu dan hari di mana
kesedihan berangkat lega atas tubuhmu,
tetapi seharusnya tak ada yang menjauh, sebab janji-janji masih kau lewati.
Kau seharusnya bertahan,
beberapa detik sebelum apa pun tidak berguna.
Sekiranya kuredam dendam di dasar dadamu, sesaat sebelum kau putuskan
memberi maaf selama-lamanya,
tetapi tak kaubiarkan udara malam memelukmu dalam lembut.
Kau seharusnya bertahan,
demi apa pun yang tak ada batasnya.
Sekiranya aku bisa larut dalam pusaran masa lampau dan membangunkanmu
dari tidur panjang yang gelisah,
kita mungkin sempat rasakan hangat sore masa depan,
tetapi tidak!
Kau bahkan tak pernah ingin diselamatkan.
Pekanbaru, 2021