Pada laga terakhir grup A kompetisi AFF Cup 2022, timnas Indonesia sukses mengalahkan Filipina dengan skor tipis 1-2. Kemenangan ini mengantarkan timnas Indonesia melaju ke babak semifinal setelah berada di posisi runner-up di bawah Thailand.
Hasil ini sekaligus membuat timnas Indonesia harus menghadapi juara grup B antara Vietnam, Malaysia atau Singapura yang masih berpeluang lolos ke babak semifinal.
Pertandingan yang berlangsung pada Senin (2/1/2023) berlangsung cukup ketat. Indonesia unggul terlebih dahulu di babak pertama melalui Dendy Sulistyawan dan Marselino Ferdinan.
Timnas Filipina kemudian memperkecil ketertinggalan di babak kedua melalui sundulan Sebastian Rasmussen.
Baca Juga: Bermain Ciamik, Asnawi Masuk dalam Penampil Terbaik Piala AFF 2022 Matchday 4
Mengakhiri Rekor Tidak Pernah Menang Atas Filipina
Kemenangan yang diperoleh di Rizal Memoriam Stadium, Manila ini membuat timnas Indonesi sukses mengakhiri rekor tidak pernah menang melawan Filipina selama 12 tahun terakhir di level senior.
Pasalnya, kemenangan terakhir skuad Garuda terjadi di babak semifinal AFF Cup 2010 yang dilangsungkan di Jakarta. Saat itu Indonesia menang di leg pertama dan kedua dengan masing-masing skor 1-0.
Sejak saat itu timnas Indonesia seakan-akan kesusahan melawan Filipina yang memang sejak tahun 2010 gencar membangun kekuatan sepakbolanya dengan berbekal banyak pemain naturalisasi dan keturunan.
Bahkan, di edisi AFF Cup 2014 timnas Indonesia dipecundangi dengan skor telak 4-0 yang merupakan kekalahan terbesar atas timnas Filipina. Namun, pada laga lanjutan grup A gelaran AFF Cup 2022 kali ini Indonesia sukses memutus kutukan tidak pernah menang atas Filipina di kadang mereka sendiri.
Baca Juga: Profil Timnas Filipina Sang Lawan Terakhir Indonesia di Grup A Piala AFF 2022
Timnas Indonesia Kesusahan Bermain di Lapangan Sintetis
Pada laga Indonesia melawan Filipina kali ini ada salah satu hal menarik yang cukup disorot, yakni timnas Indonesia terlihat kesusahan untuk bermain di stadion Rizal Memoriam yang notabene menggunakan rumput sintetis.
Stadion tertua di Filipina ini memang menggunakan rumput sintetis yang cukup berbeda daripada stadion-stadion lain di kawasan Asia tenggara.
Penggunaan rumput sintetis tersebut memang membuat aliran bola menjadi susah ditebak karena cenderung lebih cepat daripada menggunakan rumput biasa. Belum lagi arah pantulan bola yang juga tidak dapat diprediksi membuat laga timnas Indonesia melawan Filipina menjadi sedikit kurang seimbang meskipun timnas Indonesia pada akhirnya mampu mengungguli Filipina dengan skor tipis 1-2.
Susahnya pemain Indonesia untuk berlaga di stadion dengan rumput sintetis memang cukup masuk akal, hal ini dikarenakan stadion-stadion di Indonesia seluruhnya menggunakan rumput biasa. Tentunya adaptasi yang hanya beberapa hari di stadion Rizal Memoriam dirasa belum cukup untuk membiasakan para pemain.
Di sisi lain, memang penyelesaian akhir masih menjadi pekerjaan rumah bagi pelatih Shin Tae Yong dalam mempersiapkan tim untuk berlaga di fase semifinal siapapun lawannya yang akan dihadapi.
Tentunya pertandingan semifinal kali ini akan berlangsung sedikit lebih ketat karena kembali memakai sistem tandang-kandang setelah sempat dimodifikasi di edisi 2020 lalu.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS