Timnas Indonesia U-22 sukses menembus babak final gelaran Sea Games 2023 Kamboja cabang sepak bola. Di babak semi final yang berlangsung dengan sengit, skuat Merah Putih yang bermain dengan sepuluh pemain mengubur impian Vietnam untuk mempertahankan medali emas mereka dengan skor tipis 3-2.
Tiga gol kemenangan anak asuh coach Indra Sjafrie tersebut disumbangkan oleh Komang Teguh Trisnanda, Muhammad Ferrari dan ditentukan oleh Muhammad Taufany Muslihuddin di penghujung waktu pertandingan.
Namun sayangnya, kesuksesan Timnas Indonesia melaju ke babak final cabang sepak bola harus ditebus dengan sangat mahal. Salah satu pemain andalannya, Pratama Arhan Alief yang beroperasi di sektor pertahanan sebelah kiri permainan Timnas Indonesia harus menepi lebih cepat karena mendapatkan dua kartu kuning.
Tak ayal, Pratama Arhan yang menciptakan dua momen berujung dua gol bagi Timnas Indonesia itu harus keluar dari skuat di partai final melawan Thailand. Sebuah hal yang merugikan bagi Anak-anak Garuda, karena sejauh ini pemain asal Blora tersebut selalu menjadi andalan Indra Sjafrie di sektor sebelah kiri.
Tak ingin terlalu berlarut dengan larangan bermain yang dijalani oleh Arhan, Indra Sjafrie menyatakan dengan tegas telah menyiapkan Haykal Alhafiz untuk menggantikannya. Hal ini terkonfirmasi secara langsung dari sang pelatih ketika ditanya oleh awak media mengenai langkah lanjutan pasca kartu merah yang diraih oleh Arhan di laga semi final.
Jika memang menampilkan Haykal di sisi kiri permainan Indonesia, maka bisa dipastikan pola permainan yang akan dikembangkan oleh skuat Garuda akan mengalami sedikit perbedaan. Hal ini tak lepas dari ciri khas permainan yang dimiliki oleh Arhan dan Haykan memiliki perbedaan yang cukup berarti.
Pratama Arhan merupakan tipikal bek kiri yang agresif dan lebih mengandalkan tusukan-tusukan ataupun cut inside ke jantung pertahanan lawan. Sejauh ini, Arhan merupakan pemain belakang yang cukup pelit dalam memberikan umpan silang kepada para penyerang yang berada di petak penalti lawan.
Sementara Haykal, memiliki pola permainan yang sedikit berbeda dari koleganya tersebut. Meski kerap kali menyisir area lawan, Haykal adalah tipikal pemain belakang yang kerap melepas umpan silang ketika kondisi memungkinkan. Hal ini dapat kita lihat pada pertarungan terakhir fase grup antara Indonesia melawan tuan rumah Kamboja.
Gol pertama Indonesia yang dicetak oleh Titan Agung kala itu, berawal dari umpan presisi yang dilepaskan oleh Haykal sebelum pada akhirnya ditanduk oleh Jeam Kelly Sroyer dan membuat kiper Kamboja tak mampu mengantisipasinya dengan baik.
Dengan dimainkannya Haykal di laga final melawan Thailand, tentu kita berharap agar permainan Indonesia menjadi semakin bervariasi, dan tentu pada akhirnya menghasilkan medali emas bagi Timnas Indonesia. Semoga!