Ramadhan Sananta, sang Game Changer di Laga Indonesia vs. Brunei Darussalam

Ayu Nabila | M. Fuad S. T.
Ramadhan Sananta, sang Game Changer di Laga Indonesia vs. Brunei Darussalam
Selebrasi Ramadhan Sananta seusai mencetak gol ke gawang Brunei Darussalam (pssi.rog)

Timnas Indonesia mengakhiri pertandingan melawan Brunei Darussalam dengan berpesta gol. Melakoni babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran pertama, Pasukan Merah Putih sukses memulangkan sang tamu dengan membekalinya rentetan enam gol tanpa balas.

Merunut data match report yang dirilis oleh laman fifa.com, enam gol kemenangan skuat Garuda disumbangkan Dimas Drajad yang mencetak trigol pada menit ke 7, 72 

dan 90+2, kemudian sontekan manis Rizky Ridho pada menit ke 12 dan brace penyerang muda andalan Indonesia, Muhammad Ramadhan Sananta pada menit ke 63 dan 67.

Jika dibandingkan dengan Dimas Drajad, lesakan gol yang disumbangkan oleh Ramadhan Sananta memang lebih sedikit secara kuantitas. Namun jangan salah, pemain yang kini memperkuat Persis Solo tersebut sangat layak untuk ditahbiskan sebagai seorang game changer pada pertandingan kontra Brunei Darussalam itu.

Sejatinya, Indonesia memulai pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut dengan sangat baik. Dalam tempo 12 menit, anak asuh coach Shin Tae Yong tersebut sudah berhasil unggul dua gol atas tim tama.

Namun sayangnya, selepas dua gol dari Dimas Drajad dan Rizky Ridho tersebut, penyerangan Timnas Indonesia menemui titik buntu. Empat penyerang yang diturunkan oleh coach Shin, yakni Hokky Caraka, Dimas Drajad, Dendy Sulistyawan dan Saddil Ramdani, tak mampu menjebol gawang Brunei yang pertahanannya tiba-tiba menjelma menjadi sebuah tembok yang kokoh.

Kebuntuan tersebut bahkan berlangsung hingga babak kedua, sebelum pada akhirnya coach Shin memasukkan Ramadhan Sananta pada menit ke 57 untuk menggantikan Hokky Caraka.

Pasca masuknya Sananta, permainan Timnas Indonesia menjadi berubah. Serangan-serangan yang dibangun, kini mulai menampakkan hasil positif. Ditopang dengan gerakan-gerakan kejutan dari Ricky Kambuaya di lapangan tengah, para penyerang Indonesia berhasil mengeksplorasi berbagai sisi pertahanan Brunei dan mengurung mereka.

Alhasil, pertahanan Brunei yang mulai terpecah konsentrasi, harus melakukan pelanggaran kepada Sandy Walsh di petak penalti. Hadiah dari sang wasit itupun berhasil dituntaskan dengan baik oleh Sananta dan membawa skor menjadi 3-0 untuk keunggulan tuan rumah.

Tak hanya itu, Sananta kembali menjadi aktor antagonis bagi pertahanan Brunei Darussalam lima menit berselang. Memanfaatkan tangkapan yang kurang baik kiper Haime Nyaring, Sananta yang menang posisi di depan gawang Brunei berhasil menyarangkan gol keduanya di pertandingan tersebut.

Dua gol dari Sananta membuat mental bertanding para pemain Brunei seolah runtuh. Dan di sisa pertandingan, Indonesia kembali menambah dua gol melalui jaringan Dimas Drajad pada menit ke 72 dan 90+2 sekaligus melengkapi pesta setengah lusin gol Timnas Indonesia atas Brunei.

Semoga saja di laga kedua nanti, Sananta kembali mampu menjadi jawaban atas buntunya lini  serang Indonesia ya!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak