Empat wakil Asia Tenggara yang turut bertarung di gelaran Piala Asia U-17 menuai nasib yang tak senada di akhir matchday kedua. Baik Indonesia, Vietnam, Australia maupun Thailand, semuanya mengalami nasib berbeda pasca pertarungan kedua di grup masing-masing.
Ketika Timnas Indonesia berjaya dan menjadi wakil Asia Tenggara tersukses hingga matchday kedua ini, tiga wakil lainnya justru harus tertatih atau bahkan menelan kekecewaan.
Lantas, bagaimanakah nasib para rival Indonesia di kawasan ASEAN ini saat menjalani turnamen dengan level yang lebih tinggi derajatnya kali ini?
Mari kita ulas bersama, perjalanan tiga rival Indonesia dari kawasan Asia Tenggara di gelaran Piala Asia U-17 kali ini.
1. Thailand: Harus Merana dan Pulang Cepat
Rival pertama yang kita bahas adalah Thailand yang di kawasan Asia Tenggara merupakan salah satu kekuatan utama dalam hal persepakbolaan.
Meskipun memasuki turnamen Piala Asia U-17 ini dengan status sebagai jawara grup D, namun ternyata perjalanan Thailand di gelaran kali ini menyisakan sebuah nestapa.
Bagaimana tidak, Pasukan Gajah Perang Muda yang tergabung di grup A bersama Uzbekistan, Arab Saudi dan China, sudah harus angkat koper dari gelaran meskipun masih memiliki satu pertandingan tersisa.
Thailand yang hingga saat ini menjadi tim Asia Tenggara dengan keikutsertaan terbanyak di turnamen dengan 13 kali partisipasi, sudah harus merasakan gebukan dari Uzbekistan di laga pembuka.
Sepertimana dirilis oleh laman AFC, di laga melawan Uzbekistan lalu, Thailand harus gigit jari pasca kalah 1-4 dari Thailand, yang mana tren negatif tersebut berlanjut di pertandingan kedua saat mereka dihajar 1-3 oleh Arab Saudi.
Alhasil, tanpa mendapatkan satu poin pun dari dua laga yang telah dijalani, membuat Thailand resmi tersingkir dari gelaran dan menjadi tim Asia Tenggara pertama yang harus pulang kampung.
2. Vietnam dan Australia: Masih Memiliki Kans Melaju
Berbeda dengan Thailand yang sudah dipastikan terhenti langkahnya seiring dengan selesainya matchday kedua gelaran, dua rival Indonesia lainnya, yakni Vietnam dan Australia masih memiliki kans untuk melaju ke fase berikutnya.
Vietnam dan Australia yang sama-sama menghuni grup B, saat ini berada di posisi ketiga dan keempat klasemen dengan koleksi 2 dan 1 poin.
Kedua wakil ASEAN ini untuk sementara berada di bawah Jepang dengan koleksi 4 poin dan Uni Emirat Arab dengan koleksi 3 poin.
Namun demikian, baik Vietnam maupun Australia masih memiliki peluang besar untuk lolos, dengan syarat mereka berhasil menumbangkan lawan masing-masing di matchday pamungkas nanti.
Berdasarkan jadwal dari laman AFC, Australia di pertandingan terakhir nanti akan berhadapan dengan Jepang, sementara Vietnam akan bertarung melawan Uni Emirat Arab.
Jika Australia berhasil memenangi laga melawan Jepang, maka mereka akan memiliki poin empat dan bisa menggeser posisi Uni Emirat Arab andai mereka kalah dari Vietnam.
Sementara Vietnam, dengan koleksi dua poin yang saat ini mereka miliki, maka nantinya The Young Golden Star Warrior akan memiliki koleksi lima poin, yang mana poin tersebut akan lebih banyak jika dibandingkan Jepang jika The Samurai Blue kalah dari Australia.
Uniknya, jika kondisi tersebut menjadi kenyataan, maka poin Australia akan sama dengan yang dimiliki oleh Jepang. Namun, jika berkaca pada aturan tiebreakers yang dirilis oleh AFC di mana mereka menerapkan poin head-to-head baru kemudian selisih gol, maka jalan terbaik bagi Australia untuk melakukan take-over posisi Jepang adalah dengan meraih kemenangan minimal dengan selisih tiga gol.
Jika melihat kondisi seperti ini, kita selayaknya berbangga dengan pencapaian Anak-anak Garuda di turnamen kali ini bukan?