Gelaran Piala Asia U-17 yang berlangsung di Arab Saudi, kini tengah memasuki fase-fase penentuan. Seiring dengan dimulainya matchday ketiga yang sekaligus juga merupakan pertandingan terakhir di fase penyisihan grup, tim-tim yang masih memiliki kans untuk melaju ke delapan besar berusaha untuk memaksimalkan peluang yang ada.
Maka tak mengherankan jika di matchday ketiga ini, tim yang berambisi untuk lolos ke putaran final Piala Dunia U-17 di Qatar tahun ini, bakal mengerahkan segala upaya untuk bisa merealisasikan keinginannya tersebut.
Kengototan para kontestan untuk bisa melaju ke fase delapan besar turnamen ini tentu sedikit banyak memancing kita untuk mengulik terkait peraturan kelolosan tim dari fase grup. Pasalnya, setiap turnamen memiliki aturan tersendiri dalam menentukan kelayakan kontestan untuk mentas dari babak grup, termasuk di gelaran Piala Asia U-17 ini.
Yang paling familiar di telinga kita sebagai pencinta sepak bola tentunya kelolosan berbasis poin, selisih gol dan head-to-head. Lantas, apa yang akan diterapkan oleh AFC untuk menentukan tim yang lebih baik posisinya di papan peringkat turnamen kali ini?
Mari kita ulas bersama!
Jika merunut pada rilisan induk sepak bola Asia di dokumen assets.the-afc.com, induk sepak bola benua kuning tersebut menerapkan 9 kriteria untuk menentukan posisi sebuah tim di tabel klasemen grup.
Kriteria utama yang diterapkan oleh AFC tentu saja adalah banyaknya poin yang didapatkan oleh sebuah tim. Di mana untuk satu kemenangan dihargai dengan 3 poin, kemudian 1 untuk hasil imbang dan nirpoin untuk tim yang menderita kekalahan.
Aturan lanjutan jika ada tim yang memiliki poin sama dalam sebuah grup adalah:
- Poin head-to-head
- Selisih gol
- Gol yang diciptakan dalam pertandingan head-to-head
Jadi, dari tiga aturan tambahan ini, terlihat jelas jika untuk turnamen Piala Asia U-17 ini, AFC memberlakukan aturan poin head-to-head, yang mana sebuah tim bisa melakukan kudeta terhadap tim lain yang memiliki poin sama, jika mereka memenangi laga terhadap tim tersebut.
Itu artinya begini, semisal di pertarungan terakhir grup B yang mempertemukan Jepang dengan koleksi 4 poin dan Australia dengan koleksi 1 poin nanti dimenangkan oleh Australia dengan skor 1-0, maka Australia berhak menduduki posisi klasemen di atas Jepang.
Meskipun nantinya poin Australia dan Jepang sama-sama 4 poin dan selisih gol Jepang lebih baik daripada Australia, namun The Young Socceroos berhak untuk berada di atas Jepang karena mereka unggul poin pertemuan atas Jepang.
Kondisi ini bahkan juga sudah terjadi di matchday kedua pada grup D. Dalam klasemen sementara grup D, Tajikistan dan Oman saat ini sama-sama memiliki 3 poin dan menduduki peringkat kedua serta ketiga.
Sejatinya, Oman memiliki selisih gol yang lebih baik daripada Tajikistan, di mana selisih gol Oman adalah nol, berbanding dengan Tajikistan yang memiliki selisih gol -2.
Namun, karena di pertemuan kedua negara Tajikistan unggul 2-1 atas Oman, maka pada akhirnya mereka yang berhak untuk menempati peringkat kedua dan Oman berada di peringkat ketiga.
Bagaimana? Sekarang sudah tak bingung lagi bukan dengan aturan kelolosan fase grup yang ditetapkan oleh AFC ini?
Dengan aturan saat ini, tim-tim yang memiliki selisih gol minus banyak, sejatinya masih memiliki kans yang besar untuk bisa lolos dari fase penyisihan grup ini.
Pun demikian dengan tim-tim yang ada di atasnya, mau tak mau mereka harus ekstra waspada, karena kekalahan dengan selisih gol yang minim pun bisa menjegal langkah mereka ke fase berikutnya.