Kegembiraan penuh sedang dirasakan oleh semua orang yang terlibat dalam skuad Persib Bandung. Misi back to back juara yang diusung telah berhasil dituntaskan, bersamaan dengan hasil imbang yang didapatkan Persik Kediri vs Persebaya Surabaya dalam pekan ke-31.
Andai kata tim asuhan Paul Munster mampu menaklukkan Macan Putih, kesebelasan asal Kota Pahlawan itu punya kans untuk mengejar torehan poin Pangeran Biru. Imbasnya, pesta juara yang dinantikan Persib pun harus kembali ditunda.
Namun skenario tersebut tak bisa berjalan lancar. Sebab meski sempat beberapa kali unggul terlebih dahulu, lini pertahanan Persebaya bisa ditembus lawan hanya dalam hitungan menit. Kejar-kejaran di Stadion Brawijaya pada Senin (5/5) tak bisa dihindari.
Puncaknya, gol larut Ramiro Fergonzi pada detik-detik akhir 90+6 membuat skor berakhir imbang 3-3. Paul Munster mengakui bahwa ia sangat menyayangkan hasil yang diperoleh anak asuhannya. Sebab ada banyak peluang yang gagal dimanfaatkan, ditambah konsentrasi yang buyar di penghujung laga.
“Secara keseluruhan saya sangat kecewa karena mentalitas kami adalah meraih kemenangan hari ini. Seharusnya kami bisa menang, tapi di detik-detik akhir Anda bisa lihat bahwa kami kebobolan dan gagal menang dari situasi yang seharusnya tidak boleh terjadi,” tutur Munster, sebagaimana mengutip laman ligaindonesiabaru.com pada Senin (5/5).
Jalan Terjal Persib Bandung Demi Back to Back Juara
Target tinggi tentu diusung masing-masing kontestan BRI Liga 1 2024/2025. Namun, tentu selalu ada tantangan berat yang harus dihadapi. Hal tersebut juga dialami oleh Persib Bandung. Mereka melalui jalan yang tak mudah untuk mengunci puncak klasemen.
Kenyataan ini juga disorot Gustavo Franca, salah satu pilar penting di kubu skuad Pangeran Biru. Ia ingat dengan jelas ketika masa turnamen pramusim. Di mana Persib harus bekerja keras dalam setiap pertandingan, tetapi tetap gagal mendapatkan gelar juara yang didamba.
"Pertama sekali, saya sangat berterima kasih kepada Tuhan untuk memiliki kesempatan ini. Sejak pekan pertama, kami telah bekerja keras untuk ini, bahkan sejak Piala Presiden. Perjuangan kami sangat sulit, setiap pekan, setiap hari. Saya sangat senang untuk menjadi bagian dari kesempatan ini,” terangnya.
Lebih jauh, Franca enggan berlebihan mengumbar bagaimana dirinya berkontribusi atas capaian manis tersebut. Meski secara statistik, pemain asal Brasil itu bukan hanya berperan sebagai tembok besar di lini pertahanan, melainkan juga hadir menjadi penyelamat saat lini depan Persib Bandung menemui jalan buntu.
Ia termasuk bek produktif yang sudah menyumbangkan lima gol. Kendati begitu, hal utama yang paling penting untuknya adalah keberhasilan tim.
“Saya tidak melihatnya secara pribadi, bagi saya yang utama adalah kolektivitas. Kami bekerja bersama. Terkadang ada satu pemain yang mencetak gol dan kadang ada pemain yang lain. Ini semua tentang pekerjaan kolektif. Paling penting membuat kami menjadi pemenang,” imbuhnya.
Namun, pesta euforia yang dirasakan Persib saat ini masih permulaan. Nantinya pesta perayaan juara yang lebih besar akan tersaji dalam penyerahan piala di minggu terakhir BRI Liga 1 2024/2025. Masih ada tiga pertandingan lagi yang harus dilalui pasukan Bojan Hodak.
Terakhir, Gustavo Franca mengatakan ia telah menunggu sepanjang musim karena melihat perayaan juara di musim sebelumnya. Berdasarkan pemberitahuan persib.co.id, pemain mendapatkan jatah libur untuk sehari setelah dipastikan menjadi juara.
Persib Bandung akan kembali menjalani latihan para Rabu (7/5/2025) pagi untuk bersiap menjamu PS Barito Putera di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Jumat (9/5/2025) mendatang.