Jalinan emosional yang melibatkan Thom Haye dan Eliano Reijnders, dua pemain diaspora Indonesia di pentas Eredivisie, tampaknya tak berjalan dengan baik di pekan ke-33 liga. Meskipun kedua pemain ini seolah terlihat saling membantu, namun ternyata, Indonesian connection yang entah sengaja atau tidak telah mereka tunjukkan, membawa hasil akhir yang tak memihak kepada salah satu di antara keduanya.
Pekan ke-33 pertandingan Eredivisie, menjadi akhir dari perjuangan Thom Haye untuk mempertahankan klubnya saat ini, Almere City di pentas kompetisi level tertinggi Negeri Kincir Angin. Meskipun telah berjuang sekuat tenaga, Thom Haye dan rekan setimnya yang hanya mampu bermain imbang melawan Fortuna Sittard, harus merelakan klub tempat mereka mengabdi untuk karam ke kasta kedua liga, meskipun masih menyisakan satu pertandingan lagi.
Hanya mampu bermain imbang dan menambah koleksi satu poin di pekan ke-33, membuat mereka sudah pasti tak mampu mengejar posisi Willem II di peringkat ke-16 liga, yang mana menjadi posisi terakhir untuk menyematkan harapan tetap berada di kasta tertinggi liga.
Dengan koleksi 21 poin saat ini, Almere City yang berada di dasar klasemen, sudah tak mungkin lagi mengejar 25 poin milik Willem II yang sejatinya juga tersungkur di pekan ke-33 pada Kamis (15/5/2025) dini hari.
Menyadur laman eredivisie, Almere City yang menguasai jalannya laga, pun unggul terlebih dahulu di menit ke-14 melalui Kadile, tak mampu mempertahankan kondisi tersebut hingga akhir laga.
Menit ke-79, pemain tim tamu, Radulovic berhasil menciptakan gol penyama kedudukan yang tak bisa dibalas lagi oleh tim tuan rumah, sekaligus membuat Almere City harus mengakhiri perjuangan mereka untuk bertahan di liga tertinggi cukup sampai di sini.
Sementara di pertandingan lainnya, Eliano Reijnders yang juga sama-sama memiliki darah Merah Putih, seolah turut berjuang ekstra untuk kelangsungan hidup klub sang kompatriot, Thom Haye.
Meskipun di pertemuan pertama lalu, klubnya FC Zwolle dipecundangi oleh Willem II di kandang sendiri, namun Eliano yang tampil dengan motivasi berlipat, berhasil membalaskan kekalahan klubnya di pertemuan pertama lalu.
Sejatinya, menjelang pertarungan pekan ke-33, Almere City masih memiliki kans bertahan jika mereka berhasil memenangi dua laga sisa dan Willem II terhambat di dua laga terakhir. Dan seolah semesta saling menautkan, tugas pertama untuk menghambat laju Willem II ini jatuh ke PEC Zwolle, yang di dalamnya terdapat pemain yang sama-sama memiliki darah Indonesia, Eliano Reijnders.
Dan tugas itu bisa dilakukan dengan baik oleh PEC Zwolle. Bukan sosok yang lain, namun Eliano Reijnders sendiri lah yang membuat laju Willem II untuk menambah poin tersendat. Meskipun gol Namli di menit ke-26 sempat disamakan oleh Bosch pada menit ke-72, namun sepakan keras Eliano di menit ke-79 membuat Zwolle berhasil membuat Willem II terjatuh.
Sebuah kondisi yang seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Almere City dan Thom Haye.
Karena jika mereka memenangi laga melawan Fortuna Sittard, maka mereka akan memiliki 23 poin, melampaui RKC Waalwijk yang tetap memiliki 22 poin karena menuai kekalahan dari Feyenoord, dan menempel ketat Willem II yang saat ini memiliki 25 poin.
Sehingga, seharusnya mereka masih bisa memanjangkan napas, serta menghidupkan pertarungan hingga pekan terakhir gelaran liga nanti.
Namun sekali lagi, kalimat-kalimat bernada menyayangkan lah yang pada akhirnya terucap. Ketika Eliano Reijnders, sang kompatriot Thom Haye di Timnas Indonesia bermain apik dan menjadi aktor protagonis bagi Willem II, di saat yang bersamaan, Almere City justru terjerembab di kandang sendiri dan tak mampu memetik poin sempurna.
Padahal, di pekan ke-33 ini, Indonesian Connection sedikit banyak telah tercipta, di mana baik Thom maupun Eliano, dua-duanya terhubung dalam misi untuk menyelamatkan Almere City dari jurang degradasi.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE