Tren permainan yang menurun kini tengah dialami oleh penyerang muda Timnas Indonesia, Rafael Struick. Memilih untuk bergabung dengan Dewa United dengan harapan agar mendapatkan menit bermain yang melimpah, penyerang berusia 22 tahun tersebut justru kini mulai terlempar dari skuat.
Statistik laman transfermarkt.com mencatat, semenjak kembali dari pemanggilan ke Timnas Indonesia U-23 untuk mengarungi kerasnya babak kualifikasi Piala Asia U-23 awal bulan lalu, Struick terkonfirmasi telah melewatkan dua pertandingan liga.
Dalam dua pertarungan Dewa United melawan Arema FC (13/9/2025) dan PSBS Biak (20/9/2025), tak ada nama Struick dalam skuat.
Namun demikian, meskipun saat ini tengah mengalami penurunan performa yang cukup signifikan, keberadaan Struick ternyata sedikit banyak masih dibutuhkan oleh Timnas Indonesia.
Pasalnya, selain memiliki pengalaman yang cukup melimpah, tipe permainan yang dimiliki oleh eks pemain Brisbane Roar tersebut sejauh ini masih belum ada yang menyamai di Timnas Indonesia.
Meskipun kerap dipasang sebagai penyerang utama, namun tipikal seorang Struick sendiri bukanlah seorang finisher sejati. Dengan basik utama sebagai penyerang sayap, Struick adalah tipe penyerang yang lebih suka membuka ruang, ketimbang langsung mendapatkan tugas utama sebagai penyelesai akhir.
Dan tipe seperti ini cukup cocok untuk ditandemkan dengan Ole Romeny di Timnas Indonesia. Karena meskipun Romeny juga basisnya adalah penyerang sayap, namun untuk urusan menyelesaikan peluang, pemain Oxford United tersebut terbilang lebih baik ketimbang Struick.
Tentu jika kedua pemain ini mampu bermain dalam mode terbaiknya, kolaborasi keduanya akan melahirkan skema permainan yang mengerikan bagi lini pertahanan lawan. Struick yang memiliki tipikal penarik perhatian dan gemar membuka peluang, akan membuat pancingan dari para pemain lawan untuk mengikutinya sehingga membuat Ole akan memiliki ruang gerak yang lebih leluasa.
Dan jika ada peluang yang tercipta dari kerja keras yang dilakukan oleh Struick, maka sudah pasti Ole yang memiliki kualitas untuk mendentumkan lesakan, bakal menjadi penyelesai yang baik bagi sang kompatriot.
Jadi pada intinya, kualitas seorang Struick masih diperlukan oleh Timnas Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Terlebih lagi, ketika dirinya bermain bersama Pasukan Garuda Muda di babak kualifikasi Piala Asia U-23 lalu, Struick juga hampir selalu menjadi penggendong permainan dari tim besutan Gerald Vanenburg tersebut bukan?
Namun sayangnya, dalam daftar pemanggilan skuat terakhir yang dilakukan oleh Patrick Kluivert (24/9/2025), Rafael Struick ternyata harus tersisih dan tak menjadi bagian dari pemain yang diproyeksikan oleh pelatih berkebangsaan Belanda tersebut untuk ronde keempat babak kualifikasi di bulan Oktober nanti.