Surat Terbuka: Prestasi Hilirisasi Nikel dan Dampak yang Terlupa, Ironis!

Hayuning Ratri Hapsari | Sherly Azizah
Surat Terbuka: Prestasi Hilirisasi Nikel dan Dampak yang Terlupa, Ironis!
Ilustrasi menulis surat menggunakan mesin ketik [Pexels/Tima Miroshnichenko]

Kepada Yth. Bapak Joko Widodo,

Pertama-tama, izinkan saya menyampaikan apresiasi yang tulus atas semua usaha Bapak dalam memimpin negeri ini selama sepuluh tahun terakhir. Di tengah tantangan yang berat, Bapak telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk membangun Indonesia.

Dari pembangunan infrastruktur yang masif hingga upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, banyak hal positif yang telah Bapak capai. Namun, di balik kesuksesan tersebut, ada beberapa isu yang perlu kita refleksikan bersama, Pak.

Hilirisasi Nikel: Harapan atau Ilusi?

Hilirisasi nikel menjadi salah satu jargon yang kerap terdengar di telinga masyarakat. Bapak telah menggulirkan program ini dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan industri dalam negeri dan mendukung transisi menuju energi hijau.

Namun, di lapangan, kami melihat kenyataan yang berbeda. Di Desa Sagea, misalnya, seperti yang dikutip dalam akun Instagram narasi.tv, yang diunggah pada (11/9/2014) sungai yang selama ini menjadi sumber kehidupan warga telah tercemar, membuat airnya berubah menjadi keruh dan berwarna kecokelatan.

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah hilirisasi nikel ini benar-benar sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang Bapak usung?

Kita tidak bisa mengabaikan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas penambangan nikel. Masyarakat sekitar merasakan dampak langsung dari kebijakan ini, dan mereka berhak untuk didengar.

Dalam hal ini, penting bagi pemerintah untuk melibatkan masyarakat setempat dalam pengambilan keputusan terkait proyek-proyek yang berdampak pada lingkungan hidup mereka. Harapan kami, Bapak bisa lebih peka terhadap isu-isu yang dihadapi rakyat kecil di lapangan.

Ketika Bapak melontarkan jargon hilirisasi nikel, kami berharap itu bukan sekadar retorika politik, tetapi sebuah langkah nyata menuju pembangunan yang berkelanjutan.

Sudah saatnya kita memastikan bahwa kemajuan yang kita capai tidak datang dengan mengorbankan sumber daya alam dan kehidupan masyarakat. Mari kita renungkan bersama apakah kita sudah cukup melakukan hal yang benar untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik.

Energi Hijau: Antara Kenyataan dan Harapan

Dalam perjalanan menuju energi hijau, Bapak telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk mempromosikan kendaraan listrik sebagai alternatif ramah lingkungan.

Namun, apakah kita sudah siap untuk transisi ini? Dari mulai infrastruktur pengisian daya hingga pemahaman masyarakat mengenai kendaraan listrik, banyak tantangan yang perlu dihadapi. Kami berharap Bapak bisa memperhatikan aspek-aspek ini agar program energi hijau tidak hanya menjadi slogan tanpa substansi.

Kami juga perlu menyentuh isu keberlanjutan di sektor energi. Pengembangan energi hijau harus diimbangi dengan perlindungan terhadap lingkungan. Jangan sampai untuk menghasilkan energi terbarukan, kita justru merusak sumber daya alam yang ada.

Contohnya, penambangan nikel yang tidak terencana dan tidak memperhatikan aspek lingkungan, seperti yang terjadi di Teluk Weda, hanya akan mengakibatkan bencana ekologis yang berkepanjangan.

Di sinilah peran Bapak sebagai pemimpin sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa semua upaya menuju energi hijau tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem.

Keberhasilan transisi energi hijau tidak hanya tergantung pada teknologi yang digunakan, tetapi juga pada kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat.

Kami berharap Bapak bisa menciptakan platform dialog yang memungkinkan semua pihak berkontribusi dalam merancang solusi yang berkelanjutan. Mari kita bersinergi untuk mewujudkan Indonesia yang tidak hanya maju, tetapi juga ramah lingkungan.

Pembelajaran dari Masa Lalu

Melihat kembali sepuluh tahun kepemimpinan Bapak, ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Salah satunya adalah pentingnya mendengarkan suara rakyat.

Kebijakan yang diambil haruslah mencerminkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat, bukan hanya berdasarkan angka-angka di atas kertas.

Kami percaya, jika Bapak mampu mendengarkan dan memahami tantangan yang dihadapi rakyat, maka kebijakan yang dihasilkan akan lebih tepat sasaran.

Bapak juga telah melakukan banyak upaya untuk meningkatkan transparansi dalam pemerintahan. Namun, masih ada ruang untuk perbaikan.

Dalam era digital seperti sekarang, akses informasi yang lebih baik akan sangat membantu masyarakat untuk memahami kebijakan yang diambil dan dampaknya terhadap kehidupan mereka. Kami berharap Bapak bisa terus mendorong transparansi dan akuntabilitas di semua lini pemerintahan.

Terakhir, pengalaman selama sepuluh tahun ini mengajarkan kita bahwa setiap keputusan yang diambil memiliki dampak jangka panjang.

Oleh karena itu, penting bagi setiap pemimpin untuk berpikir jauh ke depan dan mempertimbangkan akibat dari setiap langkah yang diambil. Semoga ke depan, kita bisa lebih bijak dalam melangkah dan menciptakan Indonesia yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Harapan untuk Pemimpin Mendatang

Ketika kita memandang masa depan, kami tidak bisa tidak berpikir tentang kepemimpinan yang akan datang. Harapan kami, siapa pun yang terpilih untuk memimpin negeri ini dapat belajar dari pengalaman Bapak.

Terlepas dari kritik yang ada, banyak hal positif yang dapat diambil sebagai pelajaran berharga. Salah satunya adalah pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan.

Kepemimpinan mendatang harus mampu mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan. Dialog yang konstruktif antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan kebijakan yang tepat dan berkelanjutan. Masyarakat perlu merasa dilibatkan, bukan hanya sebagai objek dari kebijakan yang dibuat.

Kami berharap pemimpin berikutnya dapat lebih mendengarkan suara rakyat dan mengedepankan kepentingan masyarakat di atas kepentingan industri.

Dalam semangat membangun Indonesia yang lebih baik, kami berharap agar setiap pemimpin, termasuk Prabowo, dapat meneruskan tongkat estafet ini dengan penuh tanggung jawab. Mari kita bersama-sama mewujudkan Indonesia yang tidak hanya maju dari segi ekonomi, tetapi juga sejahtera dan berkelanjutan.

Terima kasih, Bapak Jokowi, atas semua pengabdian yang telah diberikan. Semoga pesan ini dapat menjadi refleksi dan harapan bagi kita semua.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak