Libur itu Bukan Dosa, Freelancer dan Ketidakpastian Gaji Setiap Bulan

Hikmawan Firdaus | Ellyca Susetyo
Libur itu Bukan Dosa, Freelancer dan Ketidakpastian Gaji Setiap Bulan
Ilustrasi Bekerja (Pexels/Fox)

Freelancer atau pekerja lepas adalah jenis pekerjaan yang banyak dilakukan orang. Waktu yang fleksibel dan tidak terikat dengan perusahaan adalah salah satu dari sekian banyak alasan orang-orang memilih jenis pekerjaan ini.

Namun di sisi lain, tidak adanya ikatan dengan pihak manapun membuat para pekerja lepas ini tidak memiliki sesuatu yang pasti. Ada kalanya mereka bisa mendapat bayaran sangat tinggi. Namun juga ada masa mereka mendapatkan bayaran rendah atau bahkan tidak mendapat bayaran karena kondisi yang tidak menguntungkan.

Kenyataan ini membuat banyak pekerja lepas justru menjadi orang yang paling sibuk dibanding para pekerja kantoran yang terikat dengan perusahaan. Alih-alih ingin bersantai dan kerja fleksibel, sebagian pekerja lepas selalu terbayang-bayang dengan ketidakpastian gaji mereka di bulan tersebut.

Sehingga tak jarang mereka justru bekerja berlebihan agar minimal bisa mendapat penghasilan setara para pekerja kantoran. Mirisnya, bahkan selain bekerja di hari libur, para pekerja lepas ini juga merasa 'berdosa' jika 'istirahat' karena merasa lelah. Karena mereka terus berpikir bahwa jika mereka istirahat, mereka tidak akan mendapat penghasilan di hari itu.

Para pekerja lepas yang terus sibuk sepanjang waktu, bahkan di luar jam kerja adalah penulis. Para penulis lepas yang tergabung dengan berbagai platform daring ini memang tampak menyenangkan.

Bisa bekerja dari mana saja, tidak perlu ribet ngurus cuti kalau mau libur lebaran atau konseran, tidak perlu bangun pagi untuk buru-buru ke kantor, hingga bisa tidur siang rutin setiap hari.

Namun di balik semua itu, mereka seolah diwajibkan untuk menulis setiap hari. Bahkan di beberapa platform menulis, para penulis yang absen menyetor karyanya bisa terancam tidak mendapat royalti mereka di bulan tersebut.

Meski ada juga sebagian platform yang sifatnya lebih fleksibel, tapi para penulis lepas ini tetap terbayang-bayang jumlah nominal yang berkurang bila mereka beristirahat.

Hal serupa juga terjadi pada editor atau penerjemah. Karena penulis dan editor adalah satu kesatuan tak terpisahkan. Setiap penulis membutuhkan persetujuan editor agr karyanya bisa diterbitkan.

Istirahat bukan lah sesuatu yang salah, bukan pula dosa yang harus dihindari. Bila kamu merasa lelah, tidak ada salahnya untuk rileks dan mengambil jeda sejenak. Karena dengan badan dan pikiran yang fresh, kamu bisa kembali beraktivitas dengan lebih optimal.

Entah bekerja lepas maupun tidak, jangan merasa terbebani bila lelah dan atur waktumu agar bisa beristirahat, ya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak