Skuat U-19 Indonesia sedang mengikuti turnamen persahabatan di Kroasia. Turnamen tersebut digelar oleh asosiasi sepakbola Kroasia. Dalam turnamen tersebut, Indonesia mencoba kekuatan timnas U-19 dari beberapa negara, yakni Kroasia, Bulgaria dan Arab Saudi.
Dua pertandingan sudah dilalui oleh Timnas kita. Dari dua pertandingan tersebut, kekalahan selalu menghampiri kita. Bahkan di pertandingan terakhir, kita harus rela melihat Kroasia ‘mencukur’ Indonesia dengan skor 7-1.
Melihat tren di dua pertandingan tersebut, agak sulit rasanya melihat Indonesia dapat menang di pertandingan terakhir.
Jangan takut kalah!
Lalu, mengapa kita mau mengikuti turnamen persahabatan tersebut jika ujung-ujungnya kalah di setiap laga? Mari kita ibaratkan timnas U-19 sebagai bayi dan lawan mereka adalah vaksin.
Anda semua tahu bahwa setiap bayi harus melakukan vaksinasi terhadap beberapa virus. Dari vaksinasi tersebut, antibodi si bayi akan belajar bagaimana cara menghadapi virus seperti campak, dll. Mayoritas bayi yang divaksin akan mengalami beberapa efek samping seperti sulit tidur, rewel dan mungkin demam.
Kalau analogi virus tersebut kita gunakan untuk Timnas U-19, maka kita dapat menemukan kesamaan. Skuat muda kita dilatih untuk menghadapi baik serangan, taktik maupun postur tubuh pemain lawan yang lebih tinggi. Kemudian, kita belajar juga terkait mental dan fisik yang selalu ditempa oleh pelatih Shin Tae-yong.
Kekalahan telak bisa kita analogikan dengan efek samping vaksin. Jadi, kekalahan bukan suatu hal yang buruk. Kekalahan merupakan bagian dari cara pemain U-19 mempelajari lawan-lawan mereka.
Jangan melihat kekalahan sebagai sesuatu yang selalu buruk. Seperti anak sekolah yang masih belajar, sebuah kesalahan saat mengerjakan latihan soal merupakan hal yang wajar.
Harapannya, dari kekalahan yang didapatkan selama di turnamen persahabatan ini, Timnas U-19 dapat belajar banyak hal. Semoga program training di Kroasia yang menjadi bagian dari persiapan Piala Dunia U-20 ini memberikan hal positif terutama dalam pengetahuan, mental dan fisik bagi skuat Garuda Muda.
Jangan patah semangat Garuda Muda!