Tanpa arah, aku melamun melihat mentari
Semesta terus berjalan, pun begitu dengan diri ini
Tanyaku kian meninggi tak terkendali
Ia lalu terjebak, tak tahu arah destinasi
Mentari hampir tenggelam, adzan berkumandang
Aku tersadar tapi masih terperangkap dalam bimbang
“Sudahlah! Sekarang saatnya sembahyang”
Ucap nuraniku yang paling dalam
Saat itu, aku dikepung ketidakpastian
Pikiranku berlarian, menerka apa yang terjadi di masa depan
Saat itu, aku benar-benar terbungkam
Hening, dalam doa yang kulangitkan
Januari 2021