“Selalu ada sisi komedi di diri setiap orang. Seringkali ada kejutan di balik humor yang mereka suguhkan. Tanpa kita sadari, mereka yang berusaha menyenangkan kita dengan hal-hal lucu, justru adalah mereka yang tak bisa lagi menertawakan hidupnya.”
Barisan kalimat tersebut menjadi semacam kata pengantar dari Rie Kusuma, penulis novel Capslok: Capster Anjlok ini. Seolah mengisyaratkan alur kisah yang ia tulis di novel setebal 263 halaman, terbitan Rumah Pustaka, 2022, ini bergenre romansa komedi. Tentu saja hal tersebut mengundang rasa penasaran pembaca untuk segera membuktikannya.
Bab pembuka novel berisi tentang kehebohan di sebuah salon. Pangkal penyebabnya karena Melodi, si karyawan baru, menyemplungkan catokan panas ke wadah berisi air. Tentu saja hal itu membuat Monci, sang pemilik salon, murka. Usut punya usut Melodi melakukan itu karena catokannya berasap, sehingga ia pikir cara mendinginkannya adalah dengan direndam. Delisa, karyawan senior salon ikut kena marah karena lalai mengawasi pekerjaan Melodi.
Dari sini pembaca sudah mendapat gambaran para tokoh. Monci, digambarkan sebagai seorang lelaki yang melambai, galak sekaligus kemayu, dan selalu bicara dengan kosakata khas yang unik. Melodi, gadis sembilan belas tahun yang terpaksa melamar ke Salon Monci karena butuh pekerjaan, sering mencairkan suasana dengan celetukan lucu. Sedangkan Delisa, perempuan bertubuh mungil dan punya dua anak, ia paling paham karakter sang bos.
Kemudian cerita terus mengalir lancar. Satu per satu latar belakang para tokoh diungkap, konflik perlahan mulai muncul. Melodi rupanya ngotot bekerja karena ia menanggung biaya adiknya, Simfoni, yang masih SMP. Beberapa bulan lalu ibu mereka meninggal akibat kanker payudara. Keuangan keluarga telah habis digunakan untuk pengobatan sang ibu. Itu sebabnya Melodi yang hanya tamat SMA berusaha mencari uang (hal. 89).
Demikian pula Monci. Lelaki kemayu yang bernama asli Mohon Maaf Lahir Batin (hal. 110) ini ternyata punya utang kartu kredit puluhan juta, akibat habis-habisan diporot oleh mantan pacarnya. Imbasnya manajemen keuangan salon miliknya menjadi kacau, dan ia ditinggal para karyawan. Hanya Delisa seorang yang mau bertahan.
Sementara Delisa tak kalah pelik. Ia menanggung biaya hidup dua anak serta orang tuanya. Suaminya telah lama menceraikan Delisa, lalu menikahi selingkuhannya tanpa pernah sepeser pun membiayai anak-anak mereka. Hingga tiba-tiba sang mantan suami muncul kembali, memohon maaf dari Delisa, sekaligus ingin rujuk kembali (hal. 143).
Selain Melodi, Monci, dan Delisa, penulis juga memasukkan sejumlah karakter lain yang mendukung jalannya cerita. Di sisi Melodi ada nama Baron, Simfoni, Tante Pendra, Sam Pamungkas, Ryanta and Gang Afro, Bude Sarni, dan Sherena. Tokoh-tokoh pendukung ini memperkaya masalah yang dihadapi Melodi, dengan porsi yang pas.
Di pihak Monci ada tokoh Adit, yang sempat mempertajam konflik antara Melodi dengan Tante Pendra. Adit sendiri merupakan kolega Monci dalam hal pengelolaan salon. Wataknya senang menghakimi, dan tak segan cari muka. Untuk Delisa tentu saja ada nama Wahyudi, sang mantan suami yang kembali setelah bertahun-tahun menelantarkan anak-anaknya sendiri. Namun penulis memilihkan ending yang bahagia untuk pasangan ini.
Sepanjang membaca novel Capslok: Capster Anjlok ini saya dibuat lebih banyak tertawa, dengan unsur komedi yang menghibur. Apalagi ketika Monci muncul dengan bahasanya yang khas. Sebut saja kata jengjong (jangan), cacamarica (cari), betaria sonata (bete), dan banyak lagi. Salut untuk penulis yang membuat lembar khusus yang ia beri judul Kamus Bahasa Monci (hal. 257).
Meskipun demikian saya dapat menangkap pesan yang sebelumnya diungkap melalui kata pengantar di awal artikel. Bahwasannya di balik setiap komedi atau canda tawa seseorang, seringkali terselip duka yang mendalam. Hanya orang berhati lembut yang dapat menangkap kebenaran tersebut, dan mengulurkan pertolongan yang tepat.
Novel ini saya rekomendasikan buat kalian yang mencari bacaan ringan, menghibur, dan tidak menggurui. Selamat membaca.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS