'Kepada Kamu yang Tidak Pernah Jadi Satu-Satunya' adalah buku puisi yang ditulis oleh Chacha Thaib. Di dalamnya, penulis merangkum puisi-puisi yang mengangkat tema tentang cinta dan patah hati yang cukup mampu membuat pembaca terbawa perasaan.
"Kau akan mengantongi banyak sekali alasan untuk hengkang dari apa yang disebut hidup.
Maka saat kau memutuskan untuk berdampingan,
Akan kusampaikan kepada semesta bahwa kau harus jadi satu-satunya"
Menjadi sosok satu-satunya dalam hidup seseorang bukan perkara yang mudah. Tidak hanya bermodalkan cinta, tapi hal tersebut menuntut pengorbanan, perjuangan, dan kesetiaan yang besar.
Tak jarang, seseorang yang kita anggap sebagai sosok yang istimewa tersebut ternyata bukan seseorang yang ditakdirkan oleh Tuhan untuk selalu bersama.
Jika hal tersebut terjadi, kita tidak bisa menahan kepergiannya dengan seribu satu alasan. Karena barangkali yang terbaik memang dengan mengikhlaskan kepergiannya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Chacha Thaib:
"Aku pernah berbincang kepada Tuhan
Mengenai permohonanku paling utuh
Dia kabulkan dengan
Kepergianmu"
Sebagian besar puisi di dalam buku ini sepertinya memang bercerita tentang patah hati. Meskipun pada beberapa bagian, saya masih menemui beberapa puisi yang masih menggambarkan perasaan cinta kepada seseorang.
Tapi sebagaimana judulnya, 'Kepada Kamu yang Tidak Pernah Jadi Satu-Satunya' adalah buku yang berisi ungkapan perasaan kepada seseorang yang telah pergi.
Saya suka dengan cara penulis menggunakan diksi yang tepat sehingga mampu menggambarkan perasaan secara mendalam lewat puisi-puisinya. Tidak terlalu banyak metafora atau kata-kata yang perlu banyak penafsiran.
Hal ini memungkinkan pembaca untuk lebih mudah memahami isi hati dari penulis. Sebagaimana salah satu kutipan puisi berikut.
"Beberapa kali aku membatin
Bagaimana bisa kau selekas itu menata hati
Yang telah luluh lantak berkali-kali
Untuk bisa jatuh cinta kembali
Setelah meremukkan milikku?"
Selain kutipan puisi tentang kekecewaan di atas, masih banyak puisi lain yang isinya bikin baper karena sangat relatable bagi seseorang yang sedang patah hati.
Jadi, jika sedang berada dalam kondisi di atas, buku ini adalah salah satu bacaan yang semoga bisa mewakili perasaan tersebut!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku The Smileless Princess, Putri yang Dikutuk Tidak Bisa Tersenyum
-
Ulasan Buku Stress? So What?! Cara Mengubah Tekanan Menjadi Kekuatan
-
Ulasan Buku Millennial Finance, Literasi Finansial untuk Kaum Milenial
-
Ulasan Buku The Tale of Two Dolls: Boneka Anjing dan Putri yang Angkuh
-
Ulasan Buku A Man Who Kept Stars ini His Eyes, Kisah Pemuda Bermata Bintang
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Tantrum: Perasaan yang Meluap dan Ledakan Emosi di Balik Puisi
-
Belajar Menjadi Manusia Produktif Lewat Buku Daya Kreativitas dan Survivalitas
-
Kisah Penulis Cilik Menjelajah Alam dalam Buku 'Aku Suka Berkemah'
-
Mengenalkan Anak pada Emosi Negatif Lewat Buku Bagai Bumi Berhenti Berputar
-
Berapa Jarak antara Luka dan Rumahmu: Kehilangan Bertubi di dalam Pesantren
Ulasan
-
Ulasan Buku The Smileless Princess, Putri yang Dikutuk Tidak Bisa Tersenyum
-
Ulasan Film Tinggal Meninggal: Sindiran Kocak untuk Hidup Modern!
-
Review Film Nobody 2: Sekuel Aksi yang Lebih Gila dari Film Pertama!
-
Ulasan Buku Stress? So What?! Cara Mengubah Tekanan Menjadi Kekuatan
-
Introvert, Validasi, dan Kematian, Resep Gila Diramu Film Tinggal Meninggal
Terkini
-
Sinopsis Drama China The Perfect Suspect, Dibintangi Ou Hao dan Wang Herun
-
Sinopsis Drama China Keluarga This Thriving Land, Dibintangi Yang Mi dan Ou Hao
-
Futsal, Navigasi Otak, dan Jalan Menuju Merdeka
-
Seni Perang Lawan Sampah Makanan: Selamatkan Sisa Nasi, Lawan Inflasi
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Demon Slayer!