Pernah nggak sih, terpikir tentang bagaimana para orang tua kita membangun sebuah pernikahan yang langgeng? Di tengah berbagai macam godaan dan kecenderungan beberapa pasangan untuk selingkuh, tentu saja saat ini nggak mudah untuk merawat sebuah komitmen pernikahan.
Bisa dibayangkan, betapa membosankannya hidup yang dijalani ketika kita tinggal seatap dengan orang yang sama selama bertahun-tahun. Hal itu bahkan bisa jadi berlangsung seumur hidup. Bagaimana menghadapi perbedaan, ujian, hingga bertahan dalam kesetiaan dalam jangka waktu sepanjang itu?
Nah, melalui buku ini, Salim A. Fillah bersama tim konselor RKI (Rumah Keluarga Indonesia) menjawab permasalahan tersebut lewat buku berjudul 'Ingatlah untuk Bercermin'. Buku ini menghimpun cerita-cerita perjuangan para suami-istri dalam berbagai ujian pernikahan.
Bisa dibilang, tokoh-tokoh yang ada dalam buku ini bukan lagi para pasangan muda yang masih berada dalam masa bulan madu pernikahan. Tapi sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang sudah cukup merasakan manis getirnya pernikahan dengan segala problematikanya.
Jadi, kisah yang ada di dalamnya cocok banget buat dijadikan bahan pembelajaran. Khususnya bagi mereka yang saat ini masih berjuang dalam menapaki jalan-jalan pernikahan yang dipenuhi kerikil dan batu-batu tajam.
Ada kisah mengenai seorang suami yang akhirnya mengurungkan niatnya untuk berpoligami karena terinspirasi dari kesetiaan sepasang suami-istri lansia, kisah seorang istri yang selalu merasa cukup dengan rezeki yang ia peroleh meski sekilas ia terlihat serba kekurangan, hingga kisah sepasang suami-istri yang menjalani long distance marriage dengan segala ujian berat yang mesti mereka pikul.
Meski hadir dengan latar belakang dan kisah yang berbeda-beda, namun satu benang merah yang menghubungkan semua kisah itu adalah bagaimana rumah tangga tersebut dibangun berlandaskan tuntunan agama.
Jika bukan karena keimanan, kepercayaan dan keyakinan mereka terhadap Allah, maka segala ujian tersebut bisa saja meruntuhkan seluruh bangunan rumah tangga yang telah susah payah dibangun.
Secara umum, buku ini cukup inspiratif. Di dalamnya, ada banyak kisah menyentuh tentang keluarga yang beririsan dengan nasihat agama yang menenangkan.
Jadi, bagi kamu yang menginginkan buku dengan tema pemberdayaan keluarga, cerita-cerita dalam buku Ingatlah untuk Bercermin ini semoga bisa menjadi bacaan yang menginspirasi!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
-
Polemik Bu Ana, Brave Pink, dan Simbol yang Mengalahkan Substansi
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Let Me Give You a Hug: Menciptakan Rumah yang Sesungguhnya
-
Viral! Mempelai Pria Asyik Main Ludo Saat Ritual Pernikahan, Dikecam Tak Hormati Tradisi
-
Kisah Pencuri Kirim Surat kepada Polisi dalam Buku Persaingan Sang Dukun
-
Ulasan Novel The Silent Treatment: Pentingnya Komunikasi dalam Hubungan
-
Viral Pengantin Boyolali Bikin Underpass Demi Nikah di Tengah Jalan, Warganet: Hanya Orang Berkuasa...
Ulasan
-
The Principles Of Power: Rahasia Memanipulasi Orang Lain di Segala Situasi
-
Review Film Dongji Rescue: Kisah Heroisme Lautan yang Menggetarkan
-
Les Temptes de la Vie: Ketika Musik, Paris, dan Badai Hidup Menyatu
-
Matahari Mata Hati: Mimpi yang Tumbuh dari Pesantren dan Persahabatan
-
Review Film Good Boy: Horor dari Sudut Pandang Seekor Anjing yang Setia
Terkini
-
Jalani Proses Cerai, Bedu Pilih Ngontrak: Serahkan Harta ke Istri dan Anak
-
Media Sosial, Jalan Pintar UMKM Biar Cuan Makin Deras
-
Dear Patrick Kluivert, Tutorial Mencuri Poin dari Arab Saudi Ada di Shin Tae-yong!
-
Belajar dari Neraka 'Kota Hantu' di Bekasi: Perumahan Mewah Mangkrak, Konsumen Rugi Miliaran!
-
QRIS dan Dompet Digital: Siapkah Indonesia Cashless Total?