Kritik yang selalu ditujukan pada Shin Tae-yong selama menangani timnas Indonesia 4 tahun belakangan ini bukan hal yang baru. Kritik itu berjalan seiring prestasi yang diberikan pada Indonesia. Namun bagi para pengkritik, apapun yang dilakukan Shin Tae-yong, tetap saja dianggap kurang.
Dilansir dari suara.com, Minggu (18/8/2024), sang pelatih sempat gusar juga dengan berbagai kritik ini.
“Kadang dalam hati saya sudah bekerja keras dan melakukan hal terbaik, tapi dia masih mengatakan hal yang tak berguna,” kata Shin Tae-yong dalam sebuah wawancara dengan media Korea Selatan yang dikutip suara.com.
Ungkapan ini menunjukkan Shin Tae-yong juga mempunyai batas kesabaran. Sosok yang disebut dia, bias jadi adalah Bung Towel alias Tommy Welly. Sebab sosok inilah yang paling rajin mengeluarkan komentar miring terhadap Shin Tae-yong.
Bung Towel selalu mempunyai cara untuk menyudutkan Shin Tae-yong. Termasuk saat Shin Tae-yong merasa berat menjalani Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga. Saat itu pelatih asal Korea Selatan mengatakan fokus pada putaran ke-4.
Tindakan ini dianggap sebagai bentuk Shin Tae-yong menyatakan menyerah sebelum bertanding. Menurut Bung Towel, Shin Tae-yong dengan para pemain naturalisasinya tidak seharusnya berkata demikian.
Ungkapan tersebut menjadi salah satu dari puluhan kritikan yang diberikan. Shin Tae-yong sendiri mengaku tahu dengan semua kritikan tersebut dari penerjemahnya.
Namun alih-alih menanggapinya, Shin Tae-yong terus bekerja sesuai skenarionya. Tampak dia tidak terpengaruh dengan kritikan tersebut, termasuk dalam urusan pemanggilan pemain. Saat dia memang membutuhkan, maka akan dipanggilnya pemain tersebut.
Namun di tengah hujan kritikan tersebut, dengan enteng Shin Tae-yong pung mengatakan hal yang menarik.
“Tetapi saya berpikir orang-orang seperti itu harus ada agar sepak bola bisa berkembang,” lanjut Shin Tae-yong.
Menilik ucapannya, bisa jadi Shin Tae-yong menjadikan berbagai kritikan tersebut sebagai bahan evaluasi. Tanpa harus berkoar-koar, dia melakukan perubahan ke arah yang lebih baik pada anak asuhnya.
Termasuk dalam statemen mengikuti putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga. Mungkin saja Shin Tae-ying telah mempunyai rencana lain yang jauh berbeda dengan apa yang diucapkan.
Atau mungkin juga apa yang diucapkan sebagai realita yang harus dihadapi. Hal ini tampak saat di putaran kedua. Ketika Indonesia sulit mengalahkan Irak, maka fokus Indonesia lebih mengarah pada Vietnam dan Filipina untuk mencari poin lolos fase grup.
Sehingga sangat mungkin telah ada scenario yang tersembunyi di benak sang pelatih yang sukses dalam beberapa ajang bersama timnas Indonesia.