Liga 1: Van Gastel Respon Kekalahan Perdana PSIM Yogyakarta dengan Jantan

Sekar Anindyah Lamase | Rana Fayola R.
Liga 1: Van Gastel Respon Kekalahan Perdana PSIM Yogyakarta dengan Jantan
Jean-Paul Van Gastel, juru taktik PSIM Yogyakarta. (Instagram/jpvangastel_official)

PSIM Yogyakarta akhirnya harus merasakan kekalahan perdana di BRI Super League musim 2025/2026. Catatan tak terkalahkan di empat laga awal terhenti usai tim asuhan Jean-Paul Van Gastel tumbang 1-3 dari Borneo FC Samarinda pada pekan kelima yang digelar hari Minggu (14/9) di Stadion Sultan Agung, Bantul.

Tiga gol Borneo FC masing-masing lahir dari aksi M Sihran di menit ke-28, Juan Felipe Villa Ruiz pada menit ke-50, dan Maicon de Souza da Silva di menit ke-85. PSIM baru bisa memperkecil ketertinggalan lewat Anton Fase yang mencetak gol hiburan di menit ke-86.

Meski kalah, Van Gastel menilai anak asuhnya tidak tampil buruk. Menurutnya, permainan PSIM sudah sesuai dengan apa yang ia harapkan, terutama pada babak pertama ketika mencoba menguasai jalannya laga.

“Saya pikir, sejauh ini, tim saya bermain dengan bagus, sesuai ekspektasi,” ungkapnya usai pertandingan, seperti mengutip ileague.id, Senin (15/9/2025).

Pelatih asal Belanda itu juga dengan jantan mengakui kualitas permainan Borneo FC. Ia menyebut lawan pantas mendapatkan kemenangan karena tampil lebih efektif dan solid.

“Menurut saya, ini adalah hasil dan posisi yang pantas didapatkan oleh Borneo FC karena mereka berada di papan atas. Kita bisa melihat permainan mereka berkualitas,” tambahnya.

Van Gastel menjelaskan, PSIM sebenarnya sudah mempersiapkan diri dengan latihan penguasaan bola. Namun, kesalahan dalam pengambilan keputusan membuat permainan timnya tidak berkembang sesuai harapan. Kekalahan ini akan menjadi pengingat agar para pemain lebih disiplin dalam mengeksekusi strategi.

Walau begitu, ia menegaskan kekalahan adalah bagian dari permainan sepak bola. Kemudian secara terbuka mengakui tidak suka dengan hasil tersebut. Terutama cara mereka kalah di laga melawan Borneo FC.

Jantan Hadapi Kekalahan, Van Gastel Layak Diapresiasi Penuh!

Sikap Van Gastel usai laga melawan Borneo FC menuai apresiasi. Alih-alih mencari alasan, ia secara terbuka mengakui keunggulan lawan dan tetap membangun mental positif untuk timnya. Dalam dunia sepak bola, sikap seperti ini jarang ditemui, terutama di tengah tekanan besar kompetisi.

Pelatih berpengalaman asal Belanda itu memang dikenal punya karakter jujur dan berani. Selain mengakui kekalahan, ia juga menekankan pentingnya menjaga kekompakan dan komunikasi antar pemain. Hal inilah yang membuat atmosfer tim tetap terjaga meski sedang dilanda hasil negatif.

Selain sikap jantan, Van Gastel membawa pengalaman luas dari kariernya di Eropa. Dengan latar belakang sebagai pemain sekaligus pelatih di klub-klub top, ia mampu memberi warna baru dalam filosofi permainan PSIM. Kerja keras, disiplin, dan adaptasi terhadap budaya sepak bola Indonesia menjadi fondasi utama yang ia tekankan.

Keberanian Van Gastel dalam menghadapi kekalahan juga memperlihatkan sisi profesionalisme tinggi. Ia tidak hanya menyoroti lawan, tapi juga menekankan evaluasi terhadap performa internal tim. Langkah ini membuat para pemain lebih mudah menerima kritik sekaligus termotivasi untuk memperbaiki diri.

Optimisme Van Gastel patut dicatat. Ia tetap percaya diri bahwa PSIM masih punya kekuatan bersaing di papan atas, apalagi sudah menghadapi lawan-lawan kuat sejak awal musim, seperti Persib Bandung, Arema FC, hingga Borneo FC. Kekalahan dari tim elite dianggap sebagai bagian dari proses pendewasaan skuad.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak