Jangan Dibiasakan! Ini 5 Habit Buruk yang Bisa Bikin Pikiranmu Stuck

Hikmawan Firdaus | Ridho Hardisk
Jangan Dibiasakan! Ini 5 Habit Buruk yang Bisa Bikin Pikiranmu Stuck
Ilustrasi merasa stuck. (freepik.com/pressfoto)

Otak manusia sudah didesain sedemikian rupa agar bisa terus produktif dalam menghasilkan ide dan resolusi permasalahan dalam menghadapi tantangan hidup. Namun, apakah bisa otak kita bisa mandek atau stuck? Jawabannya sangat bisa selama masih ada kebiasaan yang membuat pikiran kita susah untuk produktif. Ini bisa terjadi pada kamu yang mungkin sudah bekerja yang mana kamu mengalami pemikiran kamu seolah-olah disitu situ aja tanpa adanya suatu hal yang baru dan bisa dikembangkan.

Penyebabnya ada beberapa dari habit keseharian yang secara perlahan membuat pikiran menjadi stuck. Setelah menonton konten video dari channel Youtube Shade Zahrai, saya mendapatkan pengetahuan literasi baru sehingga menguatkan opini saya pada pembahasan kali ini.

Berdasarkan pemahaman saya dari konten yang dibawa oleh Shade Zahrai, saya merangkum 5 habit buruk yang bisa bikin pikiran kita jadi stuck. Ada apa saja? Yuk simak uraian pembahasannya.

1. Infomania

Infomania adalah kebiasaan seseorang yang terlalu terobsesi untuk mencari informasi dengan sedalam-dalamnya dan dengan waktu yang dihabiskan terlalu lama. Ini akan membuat anda seperti "fear of missing out" atau yang lebih dikenal dengan FOMO. Akibatnya adalah, ini membuat diri anda tidak bisa fokus pada tugas yang sedang anda kerjakan. Rasa haus akan informasi yang diserap membuat pikiran anda buyar sehingga tidak bisa fokus pada apa yang sebenarnya harus anda lakukan. Cara untuk mengatasinya adalah dengan mencoba berhenti sebentar dan melawan rasa itu dengan waktu 5 menit. Meski hanya sebentar, itu akan membantu sedikit demi sedikit mengurangi kebiasaan infomania.

2. The Knowing-Doing Trap  

Setelah menyerap terlalu banyak informasi, anda tidak mengimplementasikannya atau tidak ada aplikasi pada kehidupan sehari-hari. Kebiaasan ini terjadi ketika seseorang sudah punya komitmen terhadap diri sendiri untuk self-development, tetapi tidak ada aksi untuk mengimplementasikan apa saja pengetahuan yang sudah dibuat. Jadi, percuma sudah belajar tapi tidak ada aksi. Cobalah setiap anda mempelajari suatu pengetahuan dari suatu buku, jurnal, podcast atau sebagainya, langsung terapkan dalam aktivitasmu tanpa langsung mempelajari hal lainnya. Investasikan waktumu sedikit untuk menerapkan itu dalam kehidupanmu sehari-hari.

3. Achievement addict

Punya target untuk menggapai sesuatu adalah hal yang bagus. Namun, itu menjadi buruk jika terlalu kecanduan. Orang yang memiliki kebiasaan ini tidak akan merasa cukup dari apa yang sudah dicapainya. Mereka berpikir masih banyak yang harus dikerjakan dan merasa waktu belum cukup terus untuk menyelesaikan itu. Dengan kata lain, kebiasaan buruk ini akan membuat seseorang mengejar pencapaian dalam hidupnya tanpa memikirkan jeda atau istirahat. Padahal tubuh juga butuh istirahat yang cukup. Anda bisa mengistirahatkan pikiran anda dengan berkumpul dengan orang yang bisa menghargai anda apa adanya. Mereka akan memberikan apresiasi sesuai value yang anda miliki. Jadi, luangkan waktu anda dari pekerjaan untuk quality time dengan keluarga atau teman yang bisa mengapresiasi capaian anda.

4. Selalu ingin multitasking

Bisa mengerjakan tugas lebih dari satu memang bisa merasakan menyenangkan karena banyak hal yang bisa diselesaikan. Namun, itu sebenarnya tidak sehat untuk dopamine pada otak. Meski ini bisa mencegah rasa bosan, tetapi dampaknya lebih besar ketika otak sudah tidak sanggup untuk berganti-ganti tugas yang akan dikerjakan. Lama kelamaan bisa membuat otak semakin kewalahan dan berpotensi untuk burnout. Kebiasaan multitasking juga hanya bisa diobati dengan berhenti sejenak. Namun, anda harus meluangkan waktu untuk sendiri untuk mengatasinya. Anda harus mengadaptasikan pikiran sebentar saja untuk berdiam diri sejenak dari pekerjaan yang melibatkan banyak orang di sekitar anda.

5. Intensitas bermain HP yang tinggi 

Kebiasaan menggunakan HP yang terlalu sering bisa membuatmu susah untuk fokus pada pekerjaan. HP pasti banyak mengeluarkan notifikasi yang bisa menggoda kita untuk melihatnya. Rasa penasaran akan mudah terpicu setiap ada notifikasi yang muncul. Itulah yang menjadi faktor intensitas bermain HP yang tinggi. Jika pikiranmu dihabiskan lebih banyak untuk bermain HP, maka hanya sedikit energi dan sumber daya otak untuk menghadapi pekerjaan sebenarnya. Solusinya adalah menjauhkan HP anda dari jangkauan anda sebisa mungkin. Awalnya mungkin pasti susah, tapi minta bantuan orang lain agar bisa menjauhkan HP anda dari meja kerja anda sehingga anda tidak mendengar notifikasi apa pun.

Jika anda mulai merasa stuck dan belum ada progress yang signifikan dalam pengembangan kualitas dirimu, cobalah untuk mulai menerapkan tips di atas. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk kita semua.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak