Saat melihat nama penulis dari buku berjudul 'Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang' ini, sebenarnya saya memasang ekspektasi yang begitu tinggi.
Nama besar Sapardi Djoko Damono sebagai seorang maestro dalam dunia sastra, khususnya pada kepenulisan puisi tentu sudah tidak diragukan lagi kredibilitasnya.
Kemudian ada Rintik Sedu, seorang penulis yang kerap membagikan tulisan-tulisan yang relate dengan dunia remaja lewat buku-buku dan postingan media sosialnya.
Bersatunya penulis kawakan bersama penulis pendatang baru yang lagi hype dalam sebuah karya kolaboratif tentu adalah hal yang amat ditunggu-tunggu.
Lalu buku puisi Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang ini menjawab seluruh rasa penasaran itu.
Saat membacanya, ternyata saya tidak bisa merasakan apa-apa. Entah karena saya sulit memahami emosi yang diwakili dalam puisinya, atau karena memang banyak hal-hal yang tidak saya pahami dari metafora maupun diksi yang digunakan.
Tapi setidaknya, saya masih menemukan beberapa larik puisi yang barangkali bisa saya pandang sebagai ungkapan tentang kemelekatan pada dua orang. Hal tersebut bisa saya yakini berkat adanya repetisi yang memuat hal yang semakna lewat puisi yang lain.
kau jalan sendiri aku mengalir
dalam urat darahmu
kita dua sesungguhnya satu
kita satu tapi terbelah dua
kita terbelah agar ada jarak
agar ada yang berusaha
menciutkan jarak dan waktu
yang tak pernah lelah memprosesnya
(Halaman 91)
Saya beberapa kali menemukan kalimat dengan makna sejenis "aku ada di dalam jiwamu, dan kau ada dalam ruhku", atau "aku merayap di bawah kulitmu", yang mungkin saja adalah sebuah ungkapan seseorang yang mengatakan betapa ia dekat dan tidak akan ke mana-mana.
Di saat yang sama, pasangannya barangkali kerap mempertanyakan ketidakhadirannya.
Hal itulah yang membuat saya berasumsi bahwa buku puisi Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang Ini adalah himpunan puisi yang menggugat makna tentang kepergian dan kepulangan antara dua orang yang saling terikat.
Tapi itu hanya sekadar asumsi pribadi yang barangkali tidak mewakili interpretasi yang akurat terhadap makna utuh yang hendak disampaikan oleh kedua penulis. Karena seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, saya benar-benar kesulitan dalam menangkap makna dan pesan-pesan yang ada di dalam buku puisi ini.
Meskipun begitu, secara umum, Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang ini tetap menarik dalam ukuran buku puisi.
Bahkan jika dibandingkan dengan buku-buku puisi bertema romansa lain yang pernah saya baca, buku ini barangkali menempati rating tertinggi karena keindahan bahasanya.
Jadi, bagi pembaca yang ingin menikmati puisi-puisi romantis perpaduan antara Sapardi Djoko Damono dan Rintik Sedu, buku ini sangat layak untuk masuk di daftar bacaan!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Berpikir Non-Linier, Mekanisme Pengambilan Keputusan dalam Otak
-
Ulasan Buku The Little Furball, Kisah Manis tentang Menghadapi Perpisahan
-
Ulasan Buku I'm (not) Perfect, Menyorot Ragam Stigma tentang Perempuan
-
Ulasan Buku Dolpha: Empat Anak Sahabat Laut, Petualangan Seru Anak Pesisir
-
Ulasan Buku 365 Ideas of Happiness, Ide Kreatif untuk Memantik Kebahagiaan
Artikel Terkait
-
4 Alasan Buku Kumpulan Puisi Perjamuan Khong Guan Wajib Kamu Baca!
-
Puisi Wiji Thukul Kembali Menggema: Peringatan dalam Pusaran Ketidakadilan
-
Rayakan Hari Puisi Sedunia Lewat 5 Buku Puisi Terbaik Karya Sastrawan Dunia
-
Berharap Nikah Lagi Dengan Desta, Masa Lalu Sedih Natasha Rizky di Bali Terungkap
-
Dicintai Penyair Lewat Puisi dalam Novel Perempuan Laut
Ulasan
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
-
Review Film 'Pabrik Gula': Teror Mistis di Balik Industri Gula Kolonial
-
Ulasan Film Split: Memahami Gangguan Kepribadian Ganda (DID)
-
Review Film High Rollers: Antara Cinta dan Misi Mustahil di Meja Perjudian
-
Ulasan Novel Drupadi: Rekonstruksi Mahabharata dan Citra Istri Lima Pandawa
Terkini
-
Sinopsis Film Streaming, Mengulas Kasus Kriminal yang Belum Terpecahkan
-
Selamat! Ten NCT Raih Trofi Pertama Lagu Stunner di Program Musik The Show
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?
-
Mathew Baker Nyaman di Tim, Kode Timnas Indonesia Berprestasi di Piala Asia U-17?