5 Tips Mengatur Keuangan untuk Generasi Sandwich, Agar Dompet Tetap Aman!

Hernawan | Dea Nabila Putri
5 Tips Mengatur Keuangan untuk Generasi Sandwich, Agar Dompet Tetap Aman!
Ilustrasi uang (pexels.com/Ahsanjaya)

Generasi sandwichadalah generasi yang paling sering ditemui saat ini. Biasanya hal ini terjadi pada seorang pekerja di usia produktif dan memiliki tanggungan hidup seperti orang tua, saudara, kerabat, dan orang terdekat lain. Tak jarang, beberapa orang memilih untuk memulai menabung dana pensiun agar nanti keturunannya tidak menjadi generasi sandwich untuk menopang kehidupannya.

Walaupun edukasi finansial sudah bisa ditemukan di berbagai platform, hal ini masih menjadi problematika besar di lingkungan kita. Banyak anak-anak muda yang terpaksa merelakan pendidikan demi membiayai hidup keluarganya, bahkan hingga merantau jauh untuk mendapatkan pekerjaan serta upah yang layak. Jika kamu sudah terjebak menjadi sandwich generation dan bingung untuk mengatur keuangan, tips ini bisa membantumu dalam menentukan prioritas keuangan. Catat tips mengatur keuangan untuk generasi sandwich ini.

1. Membuat pos khusus pengeluaran pasti

Tentu saja membuat pos khusus ini tidak bisa sembarangan. Kumpulkan semua data tentang pengeluaran bulanan seperti listrik, bensin, cicilan, air, dan kebutuhan bulanan lainnya, agar kamu bisa menentukan jumlah pengeluaran pasti per bulan, sehingga bisa menghindari pembengkakan biaya.

Misalnya, setiap bulannya kamu mengeluarkan kurang lebih 40% dari pendapatan untuk pengeluaran pasti per bulan. Buat pengeluaran tersebut stabil dengan menelaah hal mana yang bisa dikurangi atau tidak perlu kamu tambah perbulannya agar kamu bisa tetap menghemat.

2. Tetap sisihkan dana darurat

Dana darurat ini bisa kamu sisihkan dalam bentuk apa saja, seperti deposito atau tabungan biasa. Semua dana darurat bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan aksesibilitas yang kamu miliki. Hal ini harus tetap dilakukan agar ketika hal yang tidak diinginkan terjadi seperti menderita sakit atau kebutuhan mendesak lain bisa kamu penuhi tanpa mengganggu keuangan lainnya.

3. Buat skala low budget, real budget, dan high budget

Hal ini membantumu agar kamu bisa tetap memenuhi kebutuhan primer dan sekunder walau  keuangan sedang krisis. Contohnya jika dalam satu bulan biasanya kamu membeli sabun cuci muka dengan harga menengah, cobalah untuk membuat budget untuk harga sabun cuci muka yang lebih murah.

Tentu saja, kebutuhanmu untuk merawat tubuh akan tetap terpenuhi dengan budget yang rendah asalkan sudah mengaturnya terlebih dahulu. Begitu juga dengan high budget. Ketika penghasilanmu pada bulan tersebut melebihi dari budget, kamu bisa membeli perawatan tubuh yang lebih mahal atau sesuai dengan dompetmu saat itu.

4. Mengirimkan uang secara berkala

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penghasilan mungkin bukan hanya untukmu, tapi juga keluarga atau kerabat yang kamu tanggung kehidupannya. Cobalah untuk menjelaskan kepada mereka bahwa kamu akan mengirimkan uang secara berkala dalam 1 bulan, misalnya per 2 minggu sekali atau sesuai kebutuhan mereka. Hal ini perlu dilakukan agar kerabat yang kamu tanggung kehidupannya juga bisa mengatur pengeluaran mereka dan bisa mengurangi sedikit bebanmu. 

5. Cari penghasilan tambahan

Kerap kali, tanggungan hidup yang harus dibiayai lebih besar dari tanggungan hidup kita sendiri. Untuk menghindari krisis keuangan setiap bulannya, mencari penghasilan tambahan bisa menjadi solusi demi memenuhi kebutuhan pribadi. Pekerjaan paruh waktu juga bisa menjadi pilihan agar kamu tidak mengganggu waktu pekerjaan utamamu.

Banyak pekerjaan paruh waktu yang ditawarkan di era sekarang, terutama pekerjaan yang bisa dilakukan secara jarak jauh. Walau mungkin penghasilan tersebut tidak sebesar penghasilan dari pekerjaan utama, setidaknya itu bisa menghindarimu dari dompet yang tipis.

Maka dari itu, menyiapkan dana pensiun sejak dini adalah hal yang terbaik untuk memutus rantai generasi sandwich. Karena kita juga berhak bahagia atas jerih payah yang kita lakukan sebagai penghargaan terhadap kerja keras selama ini. Semangat!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak